Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN
6. Umum
Manusia adalah insan hamba Tuhan, insan sosial dan insan pembelajar
yang dalam kehidupannya dikodratkan berinteraksi dengan manusia lain,
seiring dengan kodratnya itu manusia membentuk kelompok-kelompok atau
golongan dan suku-suku bangsa hingga menjadi negara yang mempunyai
kesamaan pandangan hidup, tujuan dan cita-cita. Dari kelompok terkecil yang
merupakan suatu organisasi kemasyarakatan atau organisasi politik akan
muncul seorang pemimpin yaitu seorang yang mempunyai suatu keunggulan
yang berbeda dari yang lain. Seorang pemimpin dalam melaksanakan peran
dan fungsinya selalu mempengaruhi kelompok atau pengikutnya melalui
pemberian motivasi, bimbingan perintah dan petunjuk untuk mencapai tujuan
organisasi.11
Dalam mencermati situasi serta ancaman persoalan yang dihadapi
bangsa dan negara, kepemimpinan Nasional dituntut agar dapat tetap
mempertahankan eksistensi negara dalam bingkai NKRI. Permasalahannya
saat ini adalah selain yang telah disampaikan sebelumnya, kepemimpinan
nasional saat ini juga kurang menggunakan kearifan lokal dalam
kepemimpinannya, sehingga ciri dan identitas bangsa indoneia tidak tercermin
dalam tingkah laku seorang pemimpin tingkat nasional. Untuk dapat
mengatasi permasalahan tersebut, upaya-upaya yang dilakukan harus selalu
mengacu dan tidak akan pernah lepas dari ideologi bangsa Pancasila, UUD
NRI 1945, Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Bhineka Tunggal Ika
dan peraturan perundang-undangan.
7. Paradigma Nasional
Dalam mewujudkan Kepemimpinan Nasional yang berbasis 4 (empat)
konsensus dasar kebangsaan guna mewujudkan Persatuan dan Kesatuan
dalam rangka memperkokoh Ketahanan Nasional tidak lepas dari paradigma
11Lemhanas RI.Modul Kepemimpinan Nasional, PPSA XIX, Jakarta, 2013, Hal 1
16

