Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

49

          kecuali beberapa etnis tertentu seperti Batak,67 tidak memandang
          pendidikan sebagai sesuatu yang penting. Mereka lebih mementingkan
          untuk menghasilkan sesuatu untuk jangka pendek, sehingga banyak
         anak sekolah yang tidak didukung oleh orang tuanya, bahkan diminta
         untuk tidak usah melanjutkan sekolah untuk membantu orang tuanya
         bersawah, berkebun, atau berdagang.68 Sehingga usaha perbaikan
         sistem pendidikan nasional ini juga harus melibatkan perubahan
         paradigma sosial budaya masyarakat luas terhadap pendidikan.

         h. P e r ta h a n a n K e a m a n a n (H a n k a m ). Kualitas pendidikan yang
         buruk juga -sangat mempengaruhi situasi pertahanan keamanan
         Indonesia. Kita tahu bahwa pelaku teroris, masyarakat yang
         bergesekan antar etnis, dan para pelaku kriminal adalah pada
         umumnya anggota masyarakat yang kurang terdidik, ataupun
         mendapatkan pendidikan kualitas rendah. Hukum juga sulit
         dilaksanakan dengan tegas di Indonesia dikarenakan banyaknya
         pelanggaran yang disebabkan ketidak-tahuan, bukan kesengajaan.
         Pendidikan yang baik akan membuat masyarakat mengerti hukum,
         mengerti toleransi antara sesama, dan menghilangkan sikap ekstrim
         membuta, sehingga pertahanan keamanan domestik kita akan terjaga
         lebih baik.

                  Di samping itu, seperti yang kita ketahui bahwa peperangan di
         masa kini dan mendatang bukan lagi peperangan fisik, tetapi
         peperangan ideologi, kultur (peradaban), dan inovasi, maka tidak ada
         jalan lain bagi semua bangsa di dunia ini untuk mempertahankan

67 “Fakta dari Kehidupan Orang Batak” diunduh dari http://danautobaindah.blocispot.com/
    2009/06/fakta-dari-kehidupan-orana-batak.html tanggal 21 Oktober 2013 jam 21.00

68 Dalyono. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12