Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
50
bangsanya selain dengan mendidik masyarakatnya agar mampu
menghadapi peperangan di masa kini.
19 . P e lu a n g d a n K e n d a la . Dunia terus berubah, kekuatan bangsa-
bangsa juga terus berubah. Kita melihat betapa negara-negara maju
seperti negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat mengalami
perlambatan pertumbuhan, bahkan Amerika Serikat menghadapi
ancaman kebankrutan ekonominya. Demikian pula negara Jepang yang
pernah berjaya di tahun 1970-1990-an, saat ini masuk ke dalam
stagnasi pertumbuhan ekonomi. Sedangkan negara China yang dulu
tertutup dan miskin, kini terus bertumbuh dengan pesat dengan
membawa penduduknya yang berjumlah 1,5 milyar jiwa, menjadi
negara yang paling kaya di dunia dalam hal cadangan devisanya.
Korea, Taiwan, Singapore juga menjadi negara-jiegara yang makin
maju dan makmur, menyusul dan akan mengalahkan negara-negara
Barat. Indonesia juga seharusnya bisa menjadi negara yang lebih baik
dibandingkan Korea, Taiwan, dan Singapore, dikarenakan sumber
kekayaan alam Indonesia sebagai modal awal negara sedemikian
berlimpahnya, ditambah lagi jumlah penduduk yang banyak dan
persentase usia produktif yang tinggi (bonus demografi), jika saja
penduduknya terdidik dengan baik.
Demographic bonus atau bonus demografi adalah kondisi yang
menguntungkan bila dimanfaatkan untuk mempercepat pembangunan.
Bonus demografi ini sesungguhnya suatu kesempatan yang sangat
langka. Hal ini terjadi bila suatu masyarakat atau bangsa berhasil
mengubah struktur umur penduduknya dari berbentuk piramid menjadi
bentuk kubah dan kemudian berubah lagi menjadi bentuk granat.
Dalam perjalanan perubahan itu, akan bisa dihitung berapa banyak
penduduk yang berusia produktif (15 - 59 tahun) d banding yang
berada di usia tidak produktif (0 - 14 tahun, ditambah 60 tahun ke atas).
Bila suatu bangsa struktur umur penduduknya piramid atau granat