Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

19

b. Teori Kewaspadaan Dini. Ensiklopedia Bebas, W ikipedia
bahasa Indonesia, diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/
sistem kewaspadaan dini dan respon. September 2013.

         Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon adalah suatu sistem
yang dapat memantau perkembangan trend suatu penyakit menular
potensial Kejadian Luar Biasa (KLB)/wabah dari waktu ke waktu
(periode mingguan) dan memberikan sinyal peringatan (allert)
kepada pengelola program bila kasus tersebut melebihi nilai ambang
batasnya sehingga mendorong program untuk melakukan respons.
Alert atau signal yang muncul pada sistem bukan berarti sudah
terjadi KLB tetapi merupakan pra-KLB yang mengharuskan petugas
untuk melakukan respons cepat agar tidak terjadi KLB

         Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (Early Warning Alert
and Response) dirintis dan dikembangkan sejak 2007 oleh
Departemen Kesehatan Rl yang diadopsi dari Badan Kesehatan
Dunia (WHO) yang dimodifikasi sesuai dengan karakter Indonesia
dalam upaya mewujudkan tindakan atau respon cepat terhadap
adanya potensi atau munculnya KLB. Sistem ini bekerja dengan
cara memantau perkembangan tren suatu penyakit menular
potensial wabah/KLB dari waktu ke waktu dalam periode mingguan.
Sistim Kewaspadaan Dini dan Respon dilaksanakan pertama kali di
Provinsi Lampung dan Bali. Selanjutnya diikuti Sulawesi Selatan,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah dan Sulawesi
Tengah. Targetnya pada tahun 2014 seluruh provinsi di Indonesia
sudah melaksanakan Sistim Kewaspadaan Dini dan Respon.

         Sistem didasarkan pada pelaporan kasus di lapangan. Para
petugas kesehatan seperti bidan, mantri dan puskesmas pembantu
melakukan pelaporan kepada petugas surveilans di Puskesmas
melalui SMS/HT. Petugas surveilans puskesmas akan mengirimkan
data yang diterima ke kabupaten juga melalui SMS. Data akan
dientri dan dianalisa oleh kabupaten, lalu dikirim melalui e-mail ke ke
provinsi dan pusat dengan menggunakan software khusus yang
   12   13   14   15   16   17   18