Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
30
saat mengkampanyekan pembudidayaan jeruk, diserang oleh virus
CVPD (Citrus Vein Phloem DegerationJ.1718
Fakta lain yang masih menimbulkan tanda Tanya adalah
kasus flu burung (Kasus Flu Burung dapat dilihat pada Lampiran-7
Lampiran-8 dan Lampiran-9). Kasus flu burung yang terus
meningkat kasusnya dan mendudukkan Indonesia pada peringkat
pertama dunia dalam jumlah kematian telah menjadi “cambuk” untuk
kita semua. Bila ditinjau dari aspek teknologi, Virus H5N1 adalah
merupakan biotipe baru. Mungkinkan ini merupakan hasil iseng
seseorang yang memodifikasi gen virus H-N- sebelumnya? Virus
ini bagaikan virus komputer yang kini sedikit demi sedikit
menggerogoti dunia. Intelijen dalam hal ini perlu bekerjasama
dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri untuk
mencari “biang kerok” perekayasa atau penyebar virus tersebut.
Kalau seandainya memang virus tersebut merupakan GMO
(genetically modified organism), aparat intelijen perlu mencari siapa
yang membuatnya; apakah itu perorangan, non-state organisation,
atau mungkinkah negara tertentu. Pihak intelijen dalam hal ini
dapat didayagunakan untuk dapat memberikan early warning
terhadap kemungkinan ancaman-ancaman agensia biologi. Ada
beberapa tulisan, yang mencurigai bahwa AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) adalah merupakan penyakit hasil rekayasa
manusia. Beberapa naskah sejak tahun 1980an juga telah
memprediksi akan adanya suatu genetic weapons yaitu senjata yang
dapat dengan sendirinya menyerang etnis tertentu.18,14 Kemajuan
Bioteknologi saat ini memang telah memungkinkan untuk dibuatnya
senjata semacam itu.19
Permasalahan lain adalah sulitnya mengendalikan
penyebaran CBRN-E mengingat bahwa bahan-bahan tersebut,
17 Samihardjo, I, 2007, Perkembangan Senjata Biologi dan kemungkinan ancamannya.
18 Sebagaimana dikupas dalam SIPRI Year Book 1984.
19 Sebagaimana diungkapkan oleh Prof. Agus Purwandianto pada Diskusi Panel tentang Bonus
Demografi pada PPSA XIX tanggal 13 September 2013.