Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

adalah kurangnya jumlah guru agama dan rendahnya mutu
pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, terbatasnya sarana dan
prasarana, serta minimnya fasilitas pendukung lainnya. Pada sisi lain,
derasnya arus globalisasi terutama melalui media cetak dan
elektronik yang semakin kuat mempengaruhi perilaku para pelajar
yang cenderung kearah negatif, yang seharusnya dapat dicegah
atau dikurangi dengan pemahaman dan penghayatan agama.

     Kehidupan harmoni di dalam masyarakat belum sepenuhnya dapat
drwujudkan antara lain akibat munculnya ketegangan sosial yang sering
melahirkan konflik intern dan antar umat beragama.

     K o n flik ini pada mulanya disebabkan oleh ketimpangan sosial
dan ketidakadilan ekonorni yang seringkali rnemanfaatkan
sentiment agama. Selain itu, konflik tersebut juga diakibatkan oleh
tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah dan penegakan
hukum yang masih lemah. Sebelumnya, konflik tersebut tidak
pernah mencuat menjadi kasus besar dan dalamskala luas seperti
sekarang ini karena dalam tatanan kehidupan masyarakat sudah ada
berbagai kearifan lokal dan adat istiadat yang dapat menjadi
wadah komunikasi dan konsultasi. Wadah tersebut bersifat lintas
wilayah, agama, dan suku bangsa.

    Belum terciptanya harmonisasi sosial dalam kehidupan intern dan
antar umat beragama yang toleran dan saling menghormati dalam
rangka menciptakan suasana yang aman dan damai, sehingga konflik
yang terjadi di beberapa daerah dapat diselesaikan dan tidak terulang di
daerah lain.

    Sejarah perjalanan bangsa dan negara Indonesia menunjukkan talah
terjadi pasang surut dalam pemahaman. pemaknan dan aktualisasi
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bemegara. Nilai-nilai Pancasila yang terkesan dimarjinalkan, cendrung
ditinggalkan dan seolah -olah tidak diperlukan lagi, untuk ini Pancasila

                                                       33
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10