Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
68
Infrastruktur tersebut menjadi tempat mobilisasi perdagangan dan
kegiatan ekonomi lainnya yang berada di sektor maritim. Bangunan
kelautan sangat penting keberadaannya karena terkait dengan
fungsi dasarnya sebagai tempat mobilisasi barang dan jasa
kelautan. Saat ini jumlah bangunan kelautan di Indonesia belum
memadai, sehingga masih terjadi penumpukan barang dan
penumpang serta mobilisasi transportasi laut yang belum kondusif.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur kelautan, di sisi
lain letak geografis Indonesia berada di tengah jalur-jalur komunikasi
strategis antar negara-negara di dunia. Dengan kata lain, wilayah
Indonesia merupakan penghubung berbagai kepentingan ekonomi
dunia. Diharapkan Indonesia mempunyai infrastruktur kelautan
yang memadai guna menunjang pertumbuhan ekonomi dalam
rangka Ketahanan Nasional.
Mobilisasi barang dan jasa apabila ditunjang dengan
transportasi laut yang memadai akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Hal ini sesuai dengan catatan dari United Nations
Conference on Trade and Development (UNCTAD) bahwa kontribusi
moda transportasi laut terhadap perdagangan dan perekonomian
mencapai 70 persen lebih.29 Hal ini juga memberikan petunjuk
pembenahan transportasi laut akan berimbas pada peningkatan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa negara di
dunia telah membuktikan bahwasanya jalur laut mampu
meningkatkan perekonomian dan membuat suatu negara menjadi
berkembang pesat. Singapura sebagai contohnya, negara yang
memiliki luas wilayah 692.7 km2dengan penduduk 4.16 juta jiwa dan
sumber daya terbatas ini mampu memanfaatkan peluang dan
potensi yang ada sehingga menjadi negara maju. Salah satu
strategi nyatanya adalah dengan membangun pelabuhan pusat
pemindahan (transhipment) kapal-kapal perdagangan internasional.
Dengan dibangunnya pelabuhan pusat pemindahan kapal-kapal
29United Nations conference on trade and development (UNCTAD) transportasi laut
http://www.inaport1 .co.id 2012/04/23 disunting tgl 19 September 2013