Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
64
pantai (ekonomi kelautan), antara lain : melalui usaha kecil
menengah (UKM).
4) Perlu kreatifitas dan inovasi teknologi yang dapat
mewujudkan efektifitas dan efisiensi serta daya saing dalam
pengelolaan sumber daya di sektor maritime melalui Iptek
kelautan serta didukung oleh science based decision making
bidang kelautan, misalnya teknologi pencarian dan
penangkapan ikan, pengelolaan hasil laut yang dapat
memberikan nilai tambah dibidang ekonomi. Oleh sebab itu
diperlukan konsolidasi, koordinasi dan kerjasama antar
daerah melalui program yang terpadu.
5) Menggairahkan kembali kebudayaan-kebudayaan
yang berbasis kelautan yang dipadukan dengan
pengembangan wisata bahari dengan tujuan agar kecintaan
terhadap laut lebih mengakar, terutama pada generasi
mudanya. Selain itu dapat menggairahkan wisata kelautan,
misalnya : kegiatan Sail Wakatobi, Sail Komodo, Sail Raja
Ampat, lomba layar dan seterusnya yang dikemas lebih
menarik dan intensitasnya lebih sering.
6) Di sektor energi, perlu penyiapan depot-depot
penyaluran bahan bakar untuk kapal/perahu serta penyiapan
energi listrik yang memadahi melalui penciptaan energi angin,
energi surya maupun energi gelombang laut di daerah pantai.
Hal ini dapat menunjang kemandirian energi terutama di
pulau-pulau kecil dan perbatasan.
c. Optimalisasi Pengawasan dan Pengamanan Terhadap
Potensi Sumber Daya di Sektor Maritim.
Aspek pengawasan dan pengamanan menjadi perhatian
utama terkait dengan keamanan yang terjadi di wilayah perairan
Indonesia. Permasalahan yang terjadipada umumnya adalah
perompakan, illegal fishing, illegal loging, illegal mining, terorisme,
penyelundupan senjata, imigran gelap, hal ini menyebabkan