Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
72
d. Strategi 2 : Mengoptimalkan Organisasi dan Pembinaan
SDM
Strategi pembinaan SDM harus mampu mengidentifikasi jenis
pendidikan, pelatihan dan pembekalan yang dapat menempatkan
tenaga kerja dan lulusan yang terdidik kedaiam pasar peluang kerja
yang menuntut peningkatan ketrampilan, keahlian dan produktifitas
dengan cara, antara lain; edukasi, pelatihan, sosialisasi.
Yang paling berperan dalam mengoptimalkan organisasi
dalam hal ini LPSE adalah peran SDM itu sendiri. Dengan kata lain
manusia di berbagai level dalam organisasi menciptakan visi,
menetapkan nilai dan misi, menetapkan tujuan, mengembangkan
rencana strategi, dan mengimplementasikan rencana tersebut dalam
kesesuaian dengan nilai yang mendasarinya. Nilai tambah akan
dapat ditingkatkan dengan pengelolaan karyawan secara tepat.
Harapannya fungsi SDM dapat memberikan kontribusi untuk
menciptakan nilai tambah dengan cara memastikan bahwa tersedia
karyawan dengan motivasi tinggi dan kompetensi sesuai dengan
kebutuhan LPSE serta membantu menciptakan budaya dan
lingkungan yang merangsang kinerja yang berkualitas. Suatu
pendekatan nilai tambah untuk SDM akan diarahkan secara pasti
agar memperbaiki motivasi, komitmen, keterampilan, kinerja dan
kontribusi karyawan. Pendekatan tersebut bertujuan untuk
mendapatkan nilai atas uang atau dapat disebut juga sebagai
investasi dari pengeluaran SDM dalam bidang seperti pelatihan,
imbalan dan manfaat karyawan yang semakin membaik, dan yang
tidak kaiah pentingnya mengangkat image dari LPSE itu sendiri.
Pembinaan SDM sebagai bagian dari siklus manajemen yaitu proses
kegiatan menumbuhkan, memelihara, menyempurnakan dan
akhirnya mengembangkan, dimana kegiatan yang satu merupakan
penyebab dari kegiatan berikutnya, demikian seterusnya sehingga
akan terjadi hubungan sebab akibat yang terus-menerus dan tidak