Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
27
pusat terkait dengan tata ruang wilayah ataupun tata guna lahan yang tidak
sedikit pula menimbulkan konflik dengan masyarakat setempat. Selain itu,
kondisi sarana dan prasarana yang ada saat ini masih ditandai oleh
rendahnya aksesibilitas, kualitas, ataupun cakupan pelayanan. Sarana
prasarana transportasi seperti jalan, jembatan, pelabuhan, Bandara, dan
terminal masih kurang memadai, baik dari sisi jumlah maupun kualitas.
Demikian halnya dengan sarana ekonomi, komunikasi, pendidikan,
kesehatan, serta sarana pemenuhan kebutuhan dasar lainnya masih jauh
dari harapan bila dibandingkan dengan potensi yang ada di Papua Barat.
Sarana dan prasarana yang ada belum sepenuhnya dapat menjadi tulang
punggung bagi pembangunan sektor riil termasuk dalam rangka
mendukung kebijakan ketahanan pangan, mendorong sektor produksi dan
jasa, serta mendukung pengembangan wilayah.
13. Implikasi peningkatan potensi Papua Barat sebagai pusat
pembangunan ekonomi wilayah IBT terhadap percepatan peningkatan
kesejahteraan masyarakat serta Implikasi Peningkatan Kesejahteraan
masyarakat terhadap Keutuhan NKRI.
a. Implikasi peningkatan potensi Papua Barat sebagai pusat
pembangunan ekonomi wilayah IBT terhadap percepatan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemanfaatan dan pengembangan potensi wilayah Papua
Barat yang belum terlaksana dengan baik akibat dari belum
optimalnya kebijakan dan implementasi konsep pembangunan yang
telah ada, kurangnya kemampuan dan kesiapan SDM, dan kurang
tersedianya infrastruktur akan berdampak terhadap proses
pembangunan yang ada di Papua Barat. Perencanaan
pembangunan yang belum selaras dengan upaya percepatan
peningkatan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat Papua Barat
menyebabkan proses pembangunan menjadi lambat terealisasi.
Kebijakan dan konsep pembangunan yang seharusnya lebih
mengutamakan akselarasi munculnya potensi-potensi baru terutama
dibidang jasa sebagai sektor unggulan dalam meningkatkan daya