Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

22

                                                     BAB III
                     KONDISI PENINGKATAN POTENSI PAPUA BARAT
       SEBAGAI PUSAT PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH IBT SAAT INI

 11. Umum
          Ketimpangan pembangunan antar daerah di Indonesia masih

 menjadi perhatian utama pemerintah dalam meningkatkan pembangunan
 daerah untuk mencapai kemajuan bangsa. Berbagai upaya telah banyak
 dilakukan dan terus dikembangkan untuk mewujudkan pemerataan
 pembangunan, baik dalam bentuk regulasi (lahirnya beberapa peraturan
 dan perundang-undangan) maupun kerja nyata dalam bentuk
 pembangunan fisik dan peningkatan kualitas SDM. Akan tetapi, potensi
 Papua Barat yang besar baik dari aspek SKA maupun potensi jasa belum
mampu dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal. Sampai saat ini
sumber penerimaan keuangan daerah maupun nasional yang ada di Papua
Barat hanya bertumpu pada eksploitasi dan eksplorasi SKA (pertambangan
dan mineral) yang semakin hari terus berkurang dan cenderung lebih
menguntungkan pihak asing dalam pembagian hasilnya. Potensi jasa yang
jauh lebih besar belum mampu ditingkatkan dan dimanfaatkan sebagai
sumber pendapatan daerah maupun devisa negara. Padahal jika
dibandingkan dengan negara lain yang luas wilayah dan potensi kekayaan
alamnya lebih kecil dari Indonesia, sektor jasa lebih dominan dalam
meningkatkan devisa negara seperti Singapura, Taiwan, dan lain-lain.

         Kondisi geografis Papua Barat yang unik mengandung berbagai
macam keunggulan yang merupakan potensi besar untuk dapat
dimanfaatkan sebagai motor penggerak kegiatan ekonomi daerah dan
dapat memberikan kontribusi besar bagi peningkatan pendapatan negara.
Sektor pariwisata skala dunia yang telah berkembang di wilayah Raja
Ampat serta daerah perairannya yang termasuk dalam jalur lintas laut
internasional (ALKI III) memberikan ruang besar yang dapat lebih
dikembangkan urĀ»iuk meningkatkan daya saing bangsa. Sesuai dengan
ruang lingkup pembahasan, dalam Bab ini akan diuraikan berbagai kondisi
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13