Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur dan kondisi kecacatan lainnya. Promosi jabatan secara terbuka
secara optimal ini mempunyai indikasi keberhasilan dilihat dari beberapa hal seperti
tersebut di bawah ini:
1) . Pengisian jabatan yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi {the right
man in the right place). Promosi jabatan seseorang ini benar-benar mencerminkan
kemampuan yang dimilikinya, sehingga unsur like-dislike dapat diminimalisir.
Selain itu, transaksi jabatan dapat dihindarkan karena selama ini pada beberapa
tempat, jabatan hanya kewenangan pimpinan saja seleksi dilakukan secara tertutup
sehingga nuansa kepentingan politis atau kepentingan golongan sangat dominan.
2) . Adanya peningkatan kinerja yang signifikan karena pengangkatan tersebut
sesuai dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan. Tingkat keberhasilan
kinerja ini dapat diukur dari hasil kerja yang telah dicapai baik secara output
maupun outcome nya.
3) . Adanya motivasi dan gairah kerja yang meningkat dari pegawai karena setiap
orang yang memenuhi persyaratan tertentu diberi kesempatan berkompetisi untuk
memangku jabatan tertentu. Persaingan yang sehat akan menciptakan gairah
pegawai untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya, sehingga akan
tercipta inovasi-inovasi yang cemerlang.
4) . Kemungkinan munculnya paradigma atau metode kerja yang baru semakin
terbuka, karena pejabat baru mempunyai kemampuan dan dituntut lebih kreatif
dalam menciptakan suasana dan temuan-temuan baru.
5) . Menurunnya tingkat KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme), karena pengisian
jabatan yang dilelang ini sesuai dengan kemampuan dan kompetensi pegawai,
selain dilakukan penelusuran track records nya. Calon pejabat yang akan
dipromosikan harus melaporkan harta kekayaannya, termasuk transaksi yang
mencurigakan, bahkan menelusuran ini melibatkan PPATK (Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan) untuk mencegah pejabat yang korup.
67

