Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
52
terseleng-garanya sistem logistik ikan nasional sesuai dengan yang
diharapkan. Berbagai kendala dan hambatan telah dapat dipecahkan
sehingga sistem logistik ikan nasional dapat dilaksanakan sesuai dengan
yang diharapkan sebagaimana analisis yang ada dibawah ini.
a. Pola Produksi Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya.
Upaya merealisasikan pasokan ikan secara berkelanjutan,
khususnya komoditas ikan tangkap, ikan bagi konsumsi domestik dan
bahan baku industri pengolahan sesuai amanat UU 45/2009 tentang
Perikanan diharapkan sudah tidak menghadapi kendala mendasar
baik karena faktor musim dan karakteristik komoditas ikan yang
mudah rusak (perishable). Pada waktu atau musim panen, produksi
ikan tangkap berlimpah dapat dipertahankan ketersediaannya hingga
musim paceklik, sehingga diharapkan pasokan ikan bagi konsumen
(masyarakat) dan industri, dapt harus tersedia sepanjang waktu tanpa
mengenal musim. *
Di seluruh Indonesia sentra produksi perikanan tangkap dan
budidaya umumnya tersebar di daerah-daerah pesisir, telah memiliki
infrastruktur pengolahan ikan yang memadai seperti listrik, air, es dan
transportasi. Sarana dan prasarana untuk menjaga agar kualitas ikan
tetap baik sampai di tangan konsumen akhir telah tersedia.
Meningkatnya kualitas atau mutu ikan (quality losses) berdampak
pada kestabilan harga jual. Sehingga biaya operasi penangkapan
nelayan akan dapat terpenuhi seklipun tidak begitu terpengaruh
terhadap terjadinya inflasi nasional, seperti dampak dari dinamika
harga BBM dan kendala sarana prasarana usaha.
Secara total volume produksi perikanan tangkap wilayah Barat
telah lebih proposional tinggi dibanding wilayah Timur sesuai dengan
potensi sumberdaya yang tersedia, secara umum produksi wilayah
Timur telah dapat dikelola sesuai dengan potensi sumberdaya ikan
yang ada sehingga produksinya telah dapat ditingkatkan. Investasi
perikanan baik oleh perusahaan perikanan maupun oleh individu
pengusaha telah tersebar secara propoprsional baik di wilayah Barat

