Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

39

  Dinamika ekonomi global saat ini menunjukkan adanya kecenderungan
  pergeseran ke wilayan Asia Pasific. Negara-negara di wilayah ini, termasuk
  Indonesia, diprediksi akan menjadi kawasan dengan pusat pertumbuhan
 ekonomi tertinggi di dunia (global economic center o f gravity). Secara
 faktual, negara-negara di Eropa dan Amerika sampai saat ini masih
 mengalami krisis ekonomi yang ditandai dengan melambatnya
 pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) di Amerika Serika (3,0) dan
 Eropa (1,1). Sebaliknya, negara-negara di Asia memiliki pertumbuhan GDP
 yang tinggi, seperti China (8,2), India (6,2), dan Indonesia (6,4).

        Integrasi ekonomi dan pasar terbuka memiliki dampak besar terhadap
 kelangsungan pembangunan Indonesia. Sebagai bagian dari masyarakat
global, maka potensi dan peluang akses pasar ekonomi baik pada tingkat
ASEAN, APEC, WTO maupun G-20 semakin terbuka. Demikian pula
pembangunan ekonomi berbasis sumberdaya kelautan dan perikanan
diharapkan dapat memanfaatkan secara optimal potensi pasar ekonomi
global guna meningkatkan daya saing ekonorrii Indonesia. Komitmen
Indonesia bersama negara-negara anggota ASEAN untuk
mengimplementasikan ASEAN Economic Community pada tahun 2015,
akan membuat kesempatan kerja di sektor kelautan dan perikanan di dalam
negeri menjadi incaran bagi pekerja asing. Guna menyikapi perkembangan
tersebut, peningkatan profesionalisme dan kompetensi SDM kelautan dan
perikanan menjadi kebutuhan mendesak yang tidak dapat ditawar lagi.

       Secara geo-strategis, posisi Indonesia memainkan peran besar dalam
arus perdagangan regional maupun internasional. Di bidang perdagangan,
sebanyak 40% lalu lintas perdagangan barang dan jasa internasional yang
diangkut dengan kapal melintasi perairan Indonesia, terutama Selat
Malaka. Khusus untuk pengangkutan komoditas perdagangan minyak dan
gas, sebanyak 20% lalu lintas kapal-kapal tanker/LNG melalui perairan
Indonesia.

       Persaingan global dalam pemasaran barang dan jasa telah
mendorong tuntutan standar yang lebih tinggi untuk kualitas layanan dari
penyedia jasa logistik untuk para produsen barang.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17