Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
37
pelaku usaha baik budidaya, tangkap dan pengolahan sekarang ini
sudah banyak dikembangkan. Di samping organisasi yang merupakan
kelompok dan bersifat umum, juga terdapat asosiasi atau organisasi.
Asosiasi atau wadah/organisasi yang mengembangkan jaringan
kerja/komunikasi dalam bidang perikanan meliputi asosiasi yang
berbasis pada usaha (bisnis).
d) Belum efektifnya pengelolaan sistem informasi di bidang
perikanan khususnya mengenai pasokan dan permintaan.
Pengelolaan supply chain komoditi perikanan dihadapkan
adanya ketidakpastian permintaan yang bersifat fluktuatif sehingga
memunculkan resiko kekurangan dan kelebihan persediaan. Sebuah
rantai supply chain terdiri dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
beberapa pelaku, maka pengelolaannya tidak mudah. Kompleksitas
permasalahan yang terus meningkat harus diikuti pertimbangan yang
tepat dalam pengelolaan aliran produk, finansial dan informasi dalam
lingkungan keseluruhan supply chain. Penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) dapat menjadi salah satu strategi untuk
mewujudkan tujuan tersebut. Perkembangan TIK yang makin maju
dapat dimanfaatkan untuk mendukung terciptanya efisiensi,
keterpaduan, dan pengendalian proses secara optimal dalam industri
perikanan.
Belum maksimalnya Pemanfaatan TIK di bidang perikanan akan
berdampak dalam pengelolaan supply chain perikanan mulai dalam
proses pengadaan (produksi), penyimpanan (gudang), pengiriman
(transportasi), sampai di tingkat pengecer (pedagang) dan konsumen
akhir. Secara prinsip dalam struktur TIK belum mampu mengakomodir
dua keputusan penting, yaitu dari sisi produsen dan konsumen. Dari
sisi produsen adalah bagaimana produk dapat tersedia sedangkan
dari sisi konsumen adalah bagaimana konsumen bisa memperoleh
produk dengan kuantitas, lokasi dan waktu yang tepat.