Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

29

membutuhkan jaminan ketersediaan bahan baku ikan dari pemasok
yang membeli dari nelayan atau pembudidaya ikan.

Tabel 1. Ketersediaan Ikan dan Tingkat Konsumi Ikan Nasional Tahun
                                          2008-2013

j f l f R fe & a fi® ■ ? :                                   .•‘'.T a h u n - Y e a r ~ * 3  ' %? 9      ^ K c ^ lu m RaU-ftata f
                                                                                                            h c m s in g Average (% )
§ § * $ - ' " - r - / ’f - •            m          .         2010 2011                       1 2013**),    2008-2013J , 2012-2013
% ? * . -* V *
                              .1 ■

Psnyediaan Ikan Untuk Konsumsi

T o ta l-Tota! (ICOOTon)                    7072      122207 754 8 11 8 10282 11588                      1 1 .6 3  5.44

  P e r K a p fc -P tf C a p & (Kg/Kaptfh)  30.05     33J5!  38.38  4185  48.31              47.20       8.88 1.82
Konsumsi Ikan
                                            4$ '

P w K a p S a -P e r Cspto (Kg/Kap/Th) •' 28.00 28.08 30.48 3 2J$         33.89              35.14       4 .«      3.69

Sumber: KKP, 2012

        Narpun hal ini sulit dipenuhi oleh pemasok karena tidak ada
jaminan kepastian produksi hasil tangkapan nelayan. Hal ini tentu
menyulitkan perusahaan pengolahan ikan dalam menyusun rencana
produksi untuk memenuhi kontrak penjualan dengan pembeli baik
pasar dalam negeri maupun pasar eksport. Akibatnya utilitas atau
tingkat pemanfaatan kapasitas perusahaan pengolahan jarang
mencapai tingkat maksimal.

        Pada tahun 2009 dari 508 UPI tingkat utilitasnya rata-rata hanya
mencapai 49,37%. UPI dengan bahan baku ikan tuna-cakalang dan
udang sebagai komoditas andalan eksport masing-masing hanya
mencapai 45,87% dan 44,57% ( Ditjen P2HP, KKP,2010).

        Pada sisi yang lain, kenyataannya Indonesia sekarang terpaksa
melaksanakan import ikan, ada peredaran jenis ikan tertentu di
pasaran bahkan sampai di tempat-tempat pelelangan ikan, Ada
beberapa penyebab Indonesia masih mengimport ikan dari luar
negeri. Antara lain : Produksi ikan umumnya bersifat musiman,
sedangkan kebutuhan konsumsi ikan tidak kenal musiman; adanya
kesenjangan antar daerah produksi perikanan umumnya dikawasan
Timur Indonesia dan luar jawa dengan derah konsumsi dan
   12   13   14   15   16   17   18