Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2

44

         kondisi bauran energi, batubara 19,35%, gas bumi 21,33%, minyak bumi
         55,07%, panas bumi 1,22% dan tenaga air 3,02%. Bauran energi tahun
         2012 terdiri dari: minyak bumi 41%; batubara 29%; gas bumi 24%; dan
         energi barn terbarukan 6% antara lain panas bumi dan tenaga air.26
         Adapun pemanfaatan energi gas dan batubara belum optimal
         dikarenakan infrastruktur yang terbatas dan harga jual yang belum
         mencapai keenomomiannya. Kondisi ini berakibat Indonesia menjadi net
         importir minyak, subsidi BBM membengkak, pengembangan energi
         altematif terhambat dan bauran energi timpang dikarenakan
         penggunaan gas dan batubara tidak optimal.

                   Untuk mengoptimalkan penggunaan gas dan batubara maka
         direncanakan pada tahun 2025 bauran energi untuk gas 30% dan
         batubara sebesar 33% (Perpres 5 tahun 2006). Namun demikian sesuai
         draf blueprint Kebijakan Energi Nasional yang telah disetujui oleh DPR
         Rl, bauran energi ditargetkan menjadi sebagai berikut: minyak bumi 25%
         dari sebelumnya 41% pada tahun 2012; batubara 30% meningkat dari
         sebelumnya 29% pada tahun 2012; gas bumi 22% menurun dari
         sebelumnya 24% tahun 2012; dan energi baru terbarukan sebesar 23%
         meningkat drastis dari sebelumnya hanya 6% pada tahun 2012. Blueprint
         ini adalah yang menjadi dasar optimalisasi sumber daya batubara di sisi
         hilir.27

                   Selain energi fosil yang tidak terbarukan masih ada potensi energi
         terbarukan lainnya yang berupa panas bumi, air, biomassa, tenaga surya
         dan tenaga angin. Potensi yang terbesar adalah panas bumi 75,67 GW
         dan air 27,45 GW. Potensi ini dapat dimanfaatkan dengan energi final
         berbentuk energi listrik. Sifat dari energi terbarukan ini adalah biaya
         investasinya mahal dan lokasinya cenderung jauh dari konsumen
         sehingga membutuhkan transmisi dan distribusi yang panjang dan
         pembangunan infrastruktur seperti jalan untuk mencapai lokasi

26 Dew an Energi Nasional, 2014. “Proyeksi Bauran Energi".
27 Sutijastoto, K ESDM . 2014. "Pengelolaan sda guna meningkatkan pembangunan keunggulan

   kompetitif perekonomian dalam rangka ketahanan nasional”
   1   2   3   4   5   6   7