Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

46

          Selama satu dekade terakhir, perkembangan nasional dalam aspek
 ideologi cukup memprihatinkan karena menurunnya pemahaman dan kesadaran
 sebagian masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai Pancasila. Masih kuatnya
 ego kedaerahan dan primordialisme sempit memperlihatkan indikasi kurangnya
 atau bahkan penurunan pemahaman tentang ideologi negara. Pancasila yang
 mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, toleransi, persatuan dan
 keadilan ternyata hanya berada di tataran ideal semata, karena pada praktiknya
 konflik dan kekerasan komunal makin sering terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.
 Implementasi Kewaspadaan Nasional belum mampu mengaktualisasikan nilai-
 nilai Pancasila secara konsisten guna menegakkan supremasi hukum, sehingga
 Dengan demikian Sosialisasi Revitalisasi Revolusi PBB Nomor 2504 Tahun
 1969 tentang Pepera di Papua dapat terlaksanakan dengan baik di lingkungan
 masyarakat.

e. Aspek Politik

          Reformasi di segala bidang khususnya bidang politik telah diupayakan,
namun belum berjalan sebagaimana yang diharapkan, karena banyak elite politik
baik di tingkat pusat maupun daerah yang berpikir pragmatis untuk kekuasaan
dan kepentingan individu dan kelompoknya. Kepentingan bangsa dan negara
seolah dikesampingkan karena motif-motif politik, uang dan kekuasaan. Padahal
di tengah kondisi bangsa Indonesia pasca-reformasi, kebebasan di segala
bidang dan ekspresi keberagaman yang semakin mengemuka, dibutuhkan
kepemimpinan politik yang kuat, cepat tanggap dan mampu memayungi
perbedaan yang ada.

         Selain persoalan kepemimpinan dan kekuasaan, reformasi pada aspek
politik juga perlu dilakukan melalui proses pendidikan politik dan komunikasi
politik. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang utuh agar tidak mudah
terprovokasi oleh oknum elite politik yang menggunakan isu-isu SARA untuk
mencapai tujuan politik tertentu dan memperkeruh stabilitas nasional.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9