Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
49
h. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Revitalisasi Pepera guna meningkatkan ketahanan nasional sangat identik
dengan penyelenggaraan pertahanan dan keamanan secara nasional. Aparat
pertahanan dan keamanan sesungguhnya telah dibekali kemampuan untuk
selalu bersikap waspada antara lain melalui fungsi intelijen. Kegiatan
pemantauan, deteksi dini, penyelidikan dan cegah-tangkal merupakan domain
dari jajaran intelijen yang harus dapat dioptimalkan untuk menjaga keutuhan
NKRI serta menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Luasnya wilayah Papua yang harus dijaga dan besarnya kekayaan alam
yang dimiliki, memerlukan kesungguhan dalam menggelar pertahanan dan
keamanan. Apabila di Papua masih terjadi konflik-konflik sosial dalam
masyarakat serta masih potensialnya ancaman disintegrasi bangsa dan gerakan
separatisme. Disamping itu Papua merupakan wilayah perbatasan dengan PNG
yang merupakan tempat keluar masuknya orang dan barang, akan berakibat
rentannya masalah pertahanan dan keamanan. Sementara itu gangguan
keamanan oleh kelompok bersenjata OPM di wilayah pegunungan akhir-akhir ini
menunjukan perkembangan yang semakin memprihatinkan, karena telah
membawa korban baik masyarakat sipil maupun aparat keamanan. Sejalan
dengan situasi dan kondisi yang masih memanas tersebut, diperlukan tindakan
tegas dari aparat keamanan dengan melakukan penindakan dan penegakan
hukum terutama kepada OPM yang nyata-nyata bersenjata dan membuat Papua
menjadi tidak aman.
19. Peluang dan Kendala
Dari hasil pengamatan dan analisis yang dikemukakan di atas dan dipengaruhi
oleh pengaruh lingkungan global, regional maupun nasional, maka dari berbagai
pengaruh dan faktor tersebut diperoleh peluang dan kendala dalam revitalisasi Pepera
1969 guna meningkatkan Ketahanan Nasional, sebagaimana uraian berikut: