Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
33
kepentingan bersama, dan mereka kurang senang dengan segala
standar moral yang berlaku ke atas seseorang karena peraturan-
peraturan itu menghalangi kebebasan seseorang.
Virus Individualisme sebagai suatu paham keyakinan, menyebar,
semakin mementingkan diri sendiri, anak-anak dilingkungan sekolah
pada saat proses belajar mengajar berlangsung, sangat terasa
persaingan mereka, segan memberitahu jika ada temannya yang
bertanya karena pelajarannya sukar, alasannya adalah takut tersaingi,
hal ini berpeluang memunculkan sifat egois, merasa dirinya bisa
melakukan sendiri. Anak-anak tidak mengetahui siapa tetangganya,
bertetangga tapi tidak saling menyapa, pagar yang tinggi, tertutup
rapat, terkadang hanya terdengar salakan anjing, bahkan bila keluar
dari rumahpun sudah dalam mobil tertutup lapisan kaca mobil yang
gelap, tak terasa keramahan lingkungan, kelapangan hati dalam
bermasyarakat, tidak terasa kedamaian dan ketentraman, semua
dalam keterasingan satu sama lain.
Falsafah yang terkenal bahwa sapu lidi sebagai sapu lebih
bermanfaat daripada sebagai lidi yang lepas dari ikatan. Semboyan,
“Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” merupakan semboyan
orisinal bangsa Indonesia. Anak-anak belajar dari contoh dalam
kehidupan keluarga dan sosialisasinya disekolah, bahwa tidak penting
bekerja sama atau bersatu dalam bekerja karena yang muncul adalah
kecurangan, pencurian ide, yang seharusnya mereka saling
membutuhkan, tapi rasa itu sudah tak ada lagi. Anak-anak tidak
merasakan penting dan perlunya bersatu sebagai upaya menghimpun
kekuatan untuk mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dilakukan
secara sendiri-sendiri. Pelajaran Pramuka, adalah satu bentuk
memecahkan kondiisi individualisme sebagai praktek menggalang
persatuan dan kesatuan dengan teman teman, tidak aktif
dilaksanakan lagi di sekolah, tahun 1980 an masih terasa bangganya
dapat mengikuti jambore, kegiatan pramuka dalam skala nasional,
yang kini sudah tak terdengar gaungnya lagi, beberapa sekolah masih
bertahan namun hanya sebatas penggunaan seragam pramuka.
