Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
Lebih jauh lagi, -studi ini mem perlihatkan bahwa
institusionalisasi politik yang menjadi kata kunci dalam dem okratisasi,
belum bisa berlangsung. Partai-partai politik d i tingkat lokal, meskipun
merupakan kepanjangan dari struktur partai yang sentralistik di tingkat
nasional, akhirnya menjadi wadah akomodasi bagi "re-tradisionalisasi"
politik karena untuk sebagian kasus, faktor-faktor kultural-tradisional
lebih berpengaruh dalam proses seleksi para elite politik di legislatif
ketimbang faktor kapasitas politik.
Dalam penulisan taskap ini, penulis berniat untuk m em bicarakan
tentang aspek keamanan yang tidak semata-mata membicarakan aspek
keamanan secara sem pit yang hanya melibatkan ancaman konvensional
seperti invasi m iliter negara lain, namun secara lebih kom pleks, yakni
keamanan manusia (human security) secara nasional yang m eliputi aspek
sosial, ekonomi, bahkan politik. Strategi pengelolaan pengamanan pilkada
yang tidak hanya memfokuskan pada pendekatan keamanan pada w ilayah
pelaksanaan pilkada dengan kondisi tertentu dan beresiko akan terjadinya
konflik horizontal di lapangan. Memang, tidak dapat disangkal bahwa
manajemen pengamanan adalah bagian dari arsitektur pertahanan, namun
bukan berarti bahwa membangun kekuatan m iliter saja di daerah yang akan
melakukan pilkada namun juga menjamin keamanan nasional secara m ultiĀ
dimensional. Pada bab III berikut penulis ingin menuliskan terkait kondisi
pengamanan pilkada terhadap stabilitas politik saat ini, bagaim ana im plikasi
dan apa perm asalahan yang dihadapi.
28