Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
b. Kontribusi Stabilitas Politik Terhadap Ketahanan Nasional dalam
Rangka Ketahanan Nasional
Keanekaragaman pemahaman tentang ketahanan nasional juga
dapat dipandang dari aspek politik, sosial, ekonomi dan budaya. Dapat
dikatakan adanya pergeseran pandangan terhadap ketahanan nasional,
apabila terjadi suatu perubahan atau peralihan, secara fundamental
sampai kepada radikal. Seperti adanya bentuk pergeseran budaya politik,
khususnya dalam pemberian kekuasaan antara DPRD dan Kepala
Daerah, harus ditentukan melalui pasal-pasal dalam UUD 1945, baik
tekstual maupun kontekstual. Jika dalam impelementasinya ditemukan
adanya praktek yang berubah atau tidak sesuai lagi dengan ketentuan
UUD 1945, maka hal ini mengindikasikan telah terjadi sebuah bentuk
pergeseran. Sistim komunikasi dua arah belum maksimal dilaksanakan,
antara pemerintah dan masyarakat dan antara masyarakat itu sendiri,
oleh sebab itu harus dikembangkan sistem komunikasi dua arah agar
hasrat, pikiran serta pendapat yang hidup dikalangan masyarakat dapat
disampaikan kepada pemerintah, sehingga dapat ditanggapi dan
ditampung dalam kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
Keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas politik dapat
berpengaruh pada sektor perekonomian dan kebijakan pemimpin nasional
dalam menjalankan pemerintahannya baik dalam tingkat nasional maupun
pada tingkat daerah. Seperti kita ketahui, ketahanan nasional kita sangat
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, stabilitas politik, dan hankam, oleh
karenanya pembangunan ekonomi saat ini tidak bisa dilepaskan dari
stabilitas politik yang baik dan stabilitas keamanan yang kokoh di
Indonesia. Dapat kita analogikan pembangunan dalam sektor
perekonomian tanpa disertai dengan pembangunan dalam sektor yang
lain seperti politik dan keamanan, sama saja seperti kita membangun
rumah di atas pasir, jelas stabilisasi perekonomian kita tidak akan
bertahan lama. Informasi, teknologi, dan komunikasi yang saat ini
berkembang begitu pesat yang coba diterapkan oleh bangsa Indonesia
justru akan menjadi bumerang apabila faktor politik, budaya dan
71