Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

hubungan antara negara, karena batas negara sering menjadi
         penyebab konflik terbuka.15

         c. Teori Kontrak Sosial JJ Rousseu.
                    Lembaga pemerintahan dalam mengelola pertambangan

         harus senantiasa merumuskan kebijakan publik yang dapat
         memberikan pelayanan publik guna meningkatkan kesejahteraan
         rakyat. Hal ini sesuai dengan teori kontrak sosial yaitu negara adalah
         sebuah badan atau organisasi sebagai hasil perjanjian dari
         masyarakat yang esensinya merupakan suatu bentuk kesatuan yang
        membela dan melindungi kekuasaan pribadi dan milik setiap individu.
        Oleh karenanya pemerintah sebagai pimpinan organisasi negara
        dibentuk dan ditentukan oleh yang berdaulat dan merupakan wakil-
        wakil dari warga negara yang berdaulat adalah rakyat. Pemerintah
        tidak lebih dari sebuah komisi atau pekerja yang melaksanakan
        mandat rakyat. Dalam teori perjanjian konsep kelembagaan
        merupakan cerminan dari kedaulatan rakyat pada negara
        demokrasi.16

        d. Teori Thomas Hobbes.
                   Lembaga pemerintahan di era otonomi daerah memiliki

       kewenangan yang sangat besar dan memerlukan efektifitas dan
       integritas kepala daerah dalam mengeksekusi kebijakan, khususnya
       dalam merumuskan kebijakan dalam pengelolaan pertambangan.
       Efektifitas kepemimpinan politik sangat penting guna menghadapi
       kemungkinan perebutan sumber daya yang dapat berakibat konflik
       kepentingan. Teori Hobbes filsuf politik yang populer dalam
       karyanya Leviathan, mengungkap hubungan kekuasaan antara
       individu dengan negara, menurut Hobbes manusia pada dasarnya
       hanya memikirkan kepentingan sendiri atau Homo Homini Lupus

15Suryo Sakti Hadiwijoyo, Batas Wilayah Negara Indonesia “Dimensi, Permasalahan, dan
Strategis Penanganan” (Sebuah Tinjauan Empiris dan Yuridis), Penerbit Gava Media
2009.
16Rousseau, The Social Contract, Middlesex, Penguin Books, 1968
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10