Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
69
warga komunitas lokal yang makin intens terjadi akhir-akhir ini dapat
berkurang drastis, karena berbagai faktor penyebabnya telah dapat
diantisipasi dan diminimalisir. Kondisi ini juga diharapkan dapat mendukung
terwujudnya stabilitas keamanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,
sehingga pada akhirnya dapat berkontribusi positif terhadap upaya untuk
memperkokoh Ketahanan Nasional.
23. Indikasi Keberhasilan.
a. Meningkatnya pendidikan masyarakat dalam pengelolaan SKA.
Indikasi keberhasilan dari meningkatnya pendidikan masyarakat dalam
pengelolaan SKA khususnya kelapa sawit dapat tercermin dari peningkatan
pemahaman dan keahlian dari para pengusaha maupun petani sawit. Mereka
telah dibekali dengan pendidikan, pelatihan dan keterampilan yang memadai,
sehingga akhirnya mampu melakukan kegiatan pengelolaan SKA sawit secara
profesional dan bertanggungjawab. Pendidikan formal dan non-formal bagi
komunitas sekitar juga telah terfasilitasi, khususnya dalam bentuk institusi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Balai Latihan Kerja (BLK) dan berbagai
program workshop kewirausahaan.
Keberhasilan dalam meningkatkan pendidikan bagi seluruh elemen
yang terkait dalam pengelolaan SKA dapat dilihat dari penurunan tingkat
kegagalan pengelolaan perkebunan sawit akibat kesalahan manajemen,
misalnya persoalan perhitungan kebutuhan pupuk dan biaya tenaga kerja
hingga dapat mencapai persentasi serendah-rendahnya. Dengan adanya
peningkatan pendidikan tersebut, akan dihasilkan tenaga kerja dan tenaga ahli
yang lebih berkualitas dengan kompetensi yang relevan dan memadai
sehingga dapat meningkatkan efektifitas manajemen perkebunan sawit dan
akan meningkatkan produktivitas industri pengelolaan sawit yang akan
mendatangkan keuntungan ekonomi lebih besar secara berkelanjutan.
Di Kalimantan Tengah, indikator keberhasilan dari peningkatan
pendidikan masyarakat dari tercapainya pemerataan peningkatan kualitas
pendidikan untuk seluruh penduduk Kalteng yang mencapai lebih dari 2 juta
jiwa baik pendidikan bagi laki-laki maupun perempuan. Dengan potensi
demografi tersebut, peningkatan pendidikan dapat diarahkan untuk