Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
68
kebutuhan investasi dasar meliputi infrastruktur air, listrik, gas, sarana dan
prasarana jalan dan pelabuhan, pasar dan fasilitas sosial lainnya. Investasi
dalam sektor infrastruktur tersebut kemudian menjadi subsidi investasi
pemerintah untuk menyerap tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi sehingga
alokasi APBN untuk mengembangkan infrastruktur pendukung industri
pengelolaan sawit tersebut.
Optimalisasi pengelolaan SKA kelapa sawit juga tercermin dari
tersedianya infrastruktur dan terfasilitasinya sarana prasarana yang
dibutuhkan khususnya bagi para operator dan petani plasma. Demikian pula
halnya dengan peran regulasi, yang telah disesuaikan sedemikian rupa oleh
kebijakan pemerintah sehingga lebih berpihak pada petani plasma dan
perkebunan kecil. Kondisi ini diharapkan akan dapat memberdayakan para
petani sawit dan komunitas lokal di lingkungan sekitar, sehingga dapat
berkontribusi positif terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Di samping itu, kontribusi dari pengelolaan SKA sawit yang optimal juga
diharapkan dapat menyelesaikan persoalan pengelolaan kelapa sawit
misalnya penyempitan lahan, berkurangnya tenaga kerja pertanian di
pedesaan hingga penyelesaian persoalan pencemaran lingkungan.
b. Kontribusi Sudah Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
terhadap Ketahanan Nasional.
Aspek kesejahteraan merupakan salah satu esensi dari perwujudan
kondisi Ketahanan Nasional. Melalui pengelolaan SKA kelapa sawit secara
optimal, manfaat langsung yang diharapkan dapat segera dirasakan ialah
meningkatnya pendapatan masyarakat. Kondisi ini akan mempengaruhi
tingkat pendapatan per kapita secara nasional sehingga memperbaiki daya
beli masyarakat. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat juga dapat
tercermin dari berkurangnya kesenjangan antara perkebunan besar dengan
perkebunan plasma, sehingga terjadi simbiosis atau kerjasama yang saling
menguntungkan.
Berkurangnya kesenjangan antara pengusaha pemilik modal dan petani
rakyat, serta antara perkebunan besar dengan perkebunan plasma patut
diapresiasi dan terus dilanjutkan. Hal ini diharapkan akan dapat mencegah
munculnya bibit konflik, sehingga konflik antara pihak pengusaha dengan