Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

64

  prioritas. Untuk merealisasikan hal tersebut, Pemerintah dapat mendukung petani
  dan pengusaha kelapa sawit melalui kebijakan nasionalisasi ataupun penerbitan
  aturan yang dapat membatasi kepemilikan asing.

          Keterpaduan pengelolaan SKA kelapa sawit tersebut juga diharapkan telah
  dapat dikombinasikan dengan peternakan sapi, sehingga mampu mengkolaborasikan
 antara sektor perkebunan dan peternakan. Langkah kolaborasi ini dapat menjadi
 terobosan dan alternatif peningkatan nilai tambah dalam pengelolaan SKA kelapa
 sawit. Hal-hal inilah yang perlu dioptimalkan dalam pengelolaan SKA kelapa sawit
 sehingga dapat berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat.

         Salah satu aspek yang diharapkan dalam pengelolaan industri sawit yang
 optimal, khususnya di Kalimantan Tengah adalah pengembangan sub-sektor
 peternakan yang dapat memberikan kontribusi baik terhadap kelancaran dan
 kemajuan industri perkebunan sawit itu sendiri maupun untuk menghasilkan
tambahan nilai ekonomis dari industri peternakan. Sinergi antara sawit dan sapi
sebagai dua komoditas unggulan Kalimantan Tengah diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan daging daerah dan memaksimalkan manajemen perkebunan sawit guna
meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen sawit yang dihasilkan.

         Pengelolaan sub-sektor peternakan sapi yang disesuaikan dengan
perkembangan industri kelapa sawit diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
dan populasi sapi di Kalimantan Tengah, meningkatkan hasil ekonomi dari komoditas
sapi sehingga dapat mendukung dan memenuhi kebutuhan penyediaan bibit baik
dari aspek jumlah maupun mutu. Industri peternakan sapi yang optimal juga dapat
dilihat dari tercapainya angka kelahiran yang diharapkan sesuai dengan parameter
angka kelahiran nasional mencapai sekitar 20% dengan jarak beranak (calving
intewal) mencapai rata-rata 15 bulan atau lebih. Melalui pemenuhan aspek-aspek
tersebut diharapkan komoditas ternak sebagai sub-sektor industri kelapa sawit akan
mencatat peningkatan kualitas tidak hanya dilihat dari penambahan berat tetapi juga
reproduktivitas ternak tersebut. Adapun cara yang bisa dilakukan untuk swasembada
daging sapi, dapat dipelajari dari Kabupaten Kutai Timur misalnya, yakni pertama,
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15