Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

pasar dari globalisasi itu sendiri. Karenanya perlu diketahui persoalan-persoalan
mendasar dalam mengimplementasikan Wasantara guna memantapkan
pelaksanaan Otonomi Daerah. Namun jika dicermati, kondisi saat ini nampaknya
konsepsi Wasantara belum diimpiementasikan dengan baik di segenap komponen
bangsa. Sebagian besar masih mengutamakan atau mendahulukan kepentingan
kelompoknya sendiri, dibandingkan mengutamakan kepentingan nasional. Hal ini
dapat dilihat dari budaya individual, hedonis, sekuler, ingin serba instan,
mengendurnya ikatan kesetiakwanan sosial, rasa gotong royong dan berbagai
respon masyarakat dalam menyikapi era demokratisasi yang cenderung
kebablasan, baik dalam tuntutan keterbukaan maupun kebebasan seakan tanpa
batas, tidak jarang berani menerabas norma yang berlaku, yang dikhawatirkan
akan memporakporandakan jalinan persatuan dan kesatuan bangsa.

12. Kondisi Implementasi Konsepsi Wasantara Saat Ini.

         Pencapaian tujuan dan cita-cita nasional bangsa Indonesia berjalan lambat,
karena rendahnya pemahaman terhadap Wasantara, padahal Wasantara
berfungsi sebagai pedoman dan rambu-rambu, sedangkan di sisi lain menjadi
penggerak dan pendorong dalam meneapai tujuan nasional dalam rangka
mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia dengan wilayahnya telah dipertaruhkan, karena kurang
difungsikannya Wasantara sebagai arah pandang bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan Otonomi Daerah. Belum optimalnya implementasi konsepsi
Wasantara kepada aparatur pemerintahan daerah dan segenap komponen
bangsa, dapat aigambarkan melalui fenomena lemahnya peranan Wasantara
sebagai pedoman dan rambu-rambu dalam penyelengaraan tata laksana
pemerintahan daerah sebagai berikut:

         a. Semakin lunturnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa, yang
         diakibatkan oleh semakin renggangnya nilai-nilai kekeluargaan dan
         kebersamaan. Rasa persatuan dan persatuan yang menurun dipicu oleh
         beberapa hal, antara lain ;

                  1) Banyak orang yang melupakan sejarah terbentuknya bangsa
                  dan negara Indonesia yang merupakan komitmen bersama.
                  Semangat Boedi Oetomo 1908, Sumpah Pemuda dan Proklamasi
                  yang mengumandangkan persatuan dan kesatuan bangsa yang

                                                              29
   10   11   12   13   14   15   16   17   18