Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI

BAB III
KONDISI IMPLEMENTASI KONSEPSI WASANTARA SAAT INI

11. Urnurn.

Sebuah bangsa dan masyarakatnya akan kehilangan identitas dan jati diri
bangsanya, jika tidak memiliki wawasan kebangsaan yang tangguh dalam
memaknai kepemilikan terhadap wilayahnya. Derasnya arus globalisasi, yang
diikuti dengan tururiannya yaitu semakin terbukanya pertukaran arus barang, jasa,
dan investasi, jika kita tidak membentenginya dengan wawasan kebangsaan yang
tangguh, maka kesemuanya itu dapat berdampak pada mengendornya nilai-nilai
universal yang telah kita miliki selama ini seperti jiwa kesetiakawanan, senasib
sepenanggungan, gotong royong, musyawarah untuk mufakat dan sebagainya.
Apabila hal ini tidak dicermati dan diantisipasi pada setiap sumber daya manusia
(SDM) Indonesia maka bukan tidak mungkin akan menimbulkan hilangnya
kesadaran terhadap Wasantara. Melemahnya pemahaman terhadap Wasantara
dikhawatirkan akan mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah kita.

Dalam menghadapi ancaman globalisasi, pertanyaan mendasar yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapinya? Apakah
masyarakat dan bangsa ini akan terhempas oleh arus globalisasi? Kalau
demikian, apakah masih ada peranan kita dari suatu bangsa di dalam membentuk
suatu dunia yang lebih baik dengan hilangnya identitas kita? Ataukah bangsa kita
akan ikut berperan membina tatanan dunia baru, dunia global, dengan identitas
budaya yang kita miliki semakin mantap ? Sebagai contoh bangsa Jepang,
meskipun dalam kesehariannya kehidupannya sudah sangat modern, tetapi
dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dia pegang teguh nilai-nilai
universal yang dimiliki bangsa tersebut, sebagai contoh: dia selalu menghormati
yang lebih tua/senior, dia sangat taat kepada pemimpinnya, bekerja dengan
penuh disiplin menghargai waktu, jika merasa gagal dalam sebuah pekerjaan dia
akan merasa sangat malu, mengundurkan diri dengan penuh kesatria tanpa harus
dilengserkan.

Begitupun dengan bangsa Indonesia yang memiliki identitas merupakan
salah satu sumbangan yang positif di dalam memasuki kancah globalisasi ikut
berpartisipasi aktif, bukan hanya sebagai penonton apalagi hanya sebagai pangsa

28