Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

37

 ego kedaerahan (ethno-nationalism) memperlihatkan indikasi menurunnya
 pemahaman terhadap ideologi negara. Pemahaman terhadap Pancasila serta
 terjadinya pengeroposan nilai-nilai Pancasila juga diakibatkan oleh aktivitas
 kelompok-kelompok radikal, baik secara terbuka maupun tertutup yang
 menggejala di dalam masyarakat. Kondisi menggejalanya radikalisme
 melemahkan sifat kebhinnekaan dan rasa perdamaian serta melemahkan sendi-
 sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai peristiwa kekerasan,
 kerusuhan dan konflik berlatar belakang suku, agama, ras dan antar golongan
 menandakan bahwa sebagian masyarakat mulai meninggalkan nilai-nilai toleransi,
 perdamaian, kemanusiaan, kemajemukan, musyawarah untuk mufakat, serta
 keadilan yang terkandung di dalam Pancasila.

b. Politik. Kondisi politik nasional masih menghadapi sejumlah tantangan
apabila ditinjau dari infrasruktur politik, suprastruktur politik, dan budaya politik.
Pada tataran infrastruktur politik, perkembangan politik nasional masih diwarnai
dengan isu persoalan proses hukum terutama yang berkaitan dengan masalah
korupsi yang menyandera partai politik. Persoalan hukum yang dihadapi oleh
partai politik ini, sering dijadikan sebagai bargaining politik oleh lawan politik.
Persoalan korupsi menyebabkan sebagian partai politik dinilai belum mampu
berfungsi sebagai lembaga pendidikan politik bagi rakyat dan sebagai lembaga
penyeleksi kader pimpinan bagi masyarakat. Partai politik dinilai masih
mengedepankan oligarki dan transaksional politik. Rakyat cenderung tidak
mempercayai partai politik sebagai wahana berdemokrasi dan wahana agregasi
kepentingan. Pada tataran suprastruktur politik, masih terdapat kendala untuk
mengembangkan komunikasi, kerjasama dan hubungan antarlembaga tinggi
negara. Salah satu penyebabnya adalah adanya perbedaan penafsiran terhadap
konstitusi dan produk-produk turunannya, sehingga wacana untuk mengevaluasi
UUD 1945 sering mengemuka. Sementara pada tataran budaya politik, terdapat
indikasi penurunan moral dan etika berpolitik pada kalangan elit politik, sehingga
tidak pantas diteladani oleh sebagian besar rakyat. Kondisi politik lokal masih
diwarnai dengan beberapa permasalahan yang berpotensi konflik. Permasalahan
yang banyak terjadi diantaranya ketidakpuasan publik terhadap hasil
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16