Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
69
hakekatnya merupakan perwujudan kekuatan rakyat yang telah
dilembagakan sesuai peran, tugas dan fungsi masing-masing. Dengan
demikian sinergitas antara kekuatan pertahanan militer dan kekuatan
pertahanan nirmiliter, pada dasarnya dijiwai oleh semangat
kemanunggalan dua kekuatan yaitu kekuatan militer dalam hal ini TN I dan
kekuatan rakyat.
Upaya pertahanan militer dilaksanakan oleh Komponen Utama,
didukung oleh Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung untuk
menghadapi ancaman militer yang mengancam kedaulatan dan keutuhan
NKRI serta keselamatan segenap bangsa. Upaya pertahanan nirmiliter
dilaksanakan oleh seluruh kekuatan bangsa diluar bidang pertahanan
sebagai Unsur Utama dan unsur-unsur kekuatan bangsa lainnya termasuk
militer sebagai Unsur Bantuan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman.
Pertahanan nirmiliter dikerahkan untuk menghadapi ancaman nonmiliter
yang mengancam kedaulatan dan keutuhan NKRI serta keselamatan
segenap bangsa. Pertahanan nirmiliter diselenggarakan sesuai dengan
bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi. Ketika masa damai,
penyelenggaraan pertahanan nirmiliter dilakukan untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat yang dapat digunakan sebagai kekuatan
nasional pada masa perang. Ketika masa perang, pertahanan nirmiliter
dilaksanakan dengan mengerahkan kekuatan dan kemampuan masyarakat
serta segenap Sumber Daya Nasional (SD N ) dalam mendukung upaya
memenangkan perang.
Salah satu elemen esensial dalam sebuah negara adalah
pertahanan dan keamanan. Sebuah negara akan mampu mempertahankan
kedaulatannya jika memiliki pertahanan dan keamanan yang kuat.
Pembangunan pertahanan dan keamanan tentu saja harus menitikberatkan
pada aspek kesinambungan. Di masa menjelang pergantian kepemimpinan
nasional saat ini, kita patut mengingatkan agar hal tersebut menjadi
perhatian siapa pun yang akan menjadi presiden di masa mendatang.
Terkait pembangunan pertahanan dan keamanan, adagium c/ vis pacem

