Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
20
b. Teori Konflik
Masyarakat dan konflik merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dan bersifat alamiah. Bahwa konflik itu normal dan tidak
dapat dielakkan sepanjang ada interaksi dan kerjasama antar
manusia. Konflik mempunyai berbagai bentuk misalnya konflik antar
pribadi, antar kelompok, konflik antar organisasi dan lain sebagainya.
Konflik pada dasarnya memiliki beberapa unsur yaitu ada dua pihak
yang terilibat, ada tujuan yang dijadikan sasaran, ada tindakan dan
ada situasi yang melahirkan sebuah pertentangan. Konflik adalah
sesuatu yang hampir tidak mungkin bisa dilepaskan dari kehidupan
masyarakat. Konflik merupakan suatu situasi di mana sedikitnya dua
pihak saling berinteraksi dalam suatu cara yang bertentangan,
sehingga salah satu pihak mengalami kerugian dan mengabaikan
dampak negatif yang ditimbulkannya12. Konflik dapat merupakan
proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan
dan pemeliharaan struktur sosial. Konflik sosial dapat mencakup
kerusuhan (sosial unrest), anarki (sosial anarchy), pertikaian
kelompok (sosial chaos), permusuhan antar kampung (racial/ethnic
hatred), perkelahian antar pelajar, pemogokan buruh/karyawan, dan
■„ Iain-lain.
c. Teori Nasion dan Wujud Integrasi Nasional.
Konsepsi nasion bangsa Indonesia melekat pada asas bahwa
sekalipun terdiri dari bermacam kemajemukan, suku bangsa, agama,
adat istiadat, asal usul keturunan maupun golongan, semuanya terikat
di dalam suatu ke Indonesiaan. Para founding fathers menggunakan
konsepsi nasion dari teori Ernest Renan bahwa bangsa adalah satu
solidaritas besar, tidak memerlukan persatuan bahasa, agama,
turunan, dan yang menjadi pengikat satu jiwa adalah kehendak
untuk hidup bersama karena bangsa adalah satu persamaan,
suatu persatuan karakter dan watak yang tumbuh dan lahir karena
12 Lewis Cose.1956. The Function of sociology conflict. New York Tree press