Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
67
komoditi penghasil devisa, peningkatan pendapatan masyarakat petani,
serta penyerapan tenaga kerja melalui industri pengolahan sekunder.
Semua itu bila dilaksanakan dengan baik akan meningkatkan
perekonomian masyarakat, sehingga dapat mendorong berkembangnya
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
Berbagai keunggulan bangsa seperti luasnya lahan perkebunan
kopi, melimpahnya sumber daya manusia, serta kopi Indonesia
khususnya spesialti kopi yang sangat digemari oleh konsumen luar
negeri; dan perkembangan pengelolaan komoditi unggulan bidang
pertanian khususnya sektor perkebunan kopi yang telah dicapai selama
ini harus dapat dijadikan sarana pendorong bagi seluruh komponen
bangsa yang terlibat dalam pengelolaan perkebunan kopi yang lebih
produktif dan berkualitas. Sedangkan persoalan-persoalan yang
ditemukan harus mampu ditanggulangi secara menyeluruh sehingga
dapat mewujudkan kondisi pengelolaan komoditi unggulan bidang
pertanian khususnya sektor perkebunan kopi yang diharapkan.
Peran pemerintah dalam perencanaan, motivator dan pengawasan
sangat diperlukan dalam menjamin pelaksanaan di lapangan sesuai
dengan harapan bersama. Adapun peran pemerintah daerah (dinas
perkebunan dan atau usaha perkebunan pemerintah), usaha
perkebunan swasta, petani kopi, dan industri pengolahan sekunder
perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan di lapangan.
Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan
perlu melakukan berbagai perbaikan dan pembenahan. Agar
pelaksanaan proses perbaikan dan pembenahan tersebut dapat terarah
dengan baik, maka diperlukan rumusan konsepsi pengelolaan komoditi
unggulan bidang pertanian khususnya sektor perkebunan kopi.
Sejalan dengan konsepsi pembangunan nasional dalam perspektif
ketahanan nasional, maka konsepsi pengelolaan komoditi unggulan
bidang pertanian khususnya sektor perkebunan kopi juga merupakan
konsep pengembangan kekuatan nasional yang dilaksanakan melalui
penyelenggaraan keamanan dan penyelenggaraan kesejahteraan

