Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
17
d. Kualitas SDM
Kualitas SDM mencakup 2 (dua) komponen utama terdiri dari
komponen fisik yaitu ciri-ciri kualitas yang bersifat lahiriah atau badaniyah,
dan komponen non fisik yaitu ciri-ciri kualitas yang bersifat batiniyah atau
kejiwaan, dimana kedua kualitas tersebut harus saling melengkapi dan
selaras9.
Sebagai salah satu acuan untuk mengukur kualitas SDM adalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ukuran IPM merupakan suatu indikator
yang mengukur pencapaian tingkat kemajuan pembangunan manusia dari sisi
sosial dan ekonomi yang diperkenalkan pertama kalinya oleh United Nations
Development Programe (UNDP) pada tahun 1990.
Dalam definisi UNDP, ada 3 parameter utama yang sangat mendasar,
yaitu aspek pendidikan yang dijabarkan ke dalam rata-rata lama sekolah
(interval 0 - 1 5 ) dan angka melek huruf (100%) yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan yang tinggi, aspek kesehatan yang direfleksikan kedalam angka
kematian bayi atau umur harapan hidup serta aspek ekonomi yang
direfleksikan dalam tingkat pendapatan perkapita.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, kualitas SDM dalam
konteks percepatan pembangunan daerah dalam rangka memperkuat
Wasantara akan dilihat melalui pendekatan secara komprehensif dari aspek
pendidikan, kesehatan, ekonomi yang di khususkan pada ketenagakerjaan
yang semuanya akan berdampak pada moral dan etika kebangsaan,
kesejahteraan dan keamanan yang diperlukan bagi percepatan
pembangunan daerah dalam rangka perkuatan Wasantara.
Masalah kemiskinan selama ini, selalu menjadi isu utama dalam
berbagai perdebatan mengenai pembangunan. Robert Chambers10
menyampaikan konsep perangkap deprivasi (concept o f deprivation trap)
yang menganalisis penyebab kemiskinan sebagai suatu kompleksitas serta
hubungan sebab-akibat yang saling berkaitan dari ketidakberdayaan
(powerlessness), kerapuhan (vulnerability), kelemahan fisik {physical
weakness), kemiskinan {poverty), dan keterasingan (isolation).
9Abdoel Djalal AR. dalam Bunga Rampai Kependudukan (2003, 31)
10Robert A. Chambers, Rural Development Putting the Last First, New York: Longman, 1983, hal.
113-114.

