Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2

32

    Nusantara dalam kehidupannya, sehingga selalu berupaya untuk
   meningkatkan Ketahanan Nasional.

            Masyarakat di wilayah perbatasan umumnya sangat miskin berada
   pada tingkat kesejahteraan yang memprihatinkan dan kurang mendapatkan
   pelayanan hak dasar serta perhatian pemerintah. Selain itu, sarana dan
   prasarana transportasi, telekomunikasi dan informasi sangat terbatas dan
   belum seluruhnya dapat menjangkau sampai ke wilayah perbatasan
  sehingga, kondisi tersebut tanpa disadari telah berpengaruh terhadap sikap,
  motivasi, rasa nasionalisme serta tanggung jawab masyarakat perbatasan
  sebagai warga negara Republik Indonesia. Dalam bidang Hankam masih
  sangat rawan sehingga memberi peluang terjadinya kegiatan ilegal yang
  melanggar hukum seperti penyelundupan, migrasi ilegal, pencurian sumber
  kekayaan alam, kegiatan separatis, terorisme dan sebagainya.
  Pengembangan wilayah perbatasan yang selama ini dilakukan melalui
 kebijaksanaan pembangunan wilayah yang cenderung berorientasi inward
 looking juga dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan kebijakan dan
 strategi pemerintah di bidang ekonomi selama ini guna pengembangan
 wilayah tersebut.

          Dari gambaran kondisi wilayah perbatasan tersebut di atas, dapat
 diperkirakan bahwa baik kebijakan pembangunan wilayah maupun
 kebijakan dan strategi pemerintah di bidang ekonomi yang diterapkan
selama ini dirasakan belum berfungsi optimal dalam mengurangi masalah-
masalah di wilayah perbatasan, sehingga menimbulkan dampak negatif
terhadap kondisi ketahanan nasional. Oleh sebab itu, agar upaya
pengembangan wilayah perbatasan dapat memberi hasil yang optimal
sesuai harapan, maka kebijakan dan strategi di bidang ekonomi yang
selama ini sudah diterapkan perlu ditingkatkaBjmelalui program-program
pembangunan yang||ebih terarah disesuaikaBdengan kondisi wilayah
terutama yang berkaitan dengan sumber daya alam maupun sumber daya
manusia yang tersedia.
   1   2   3   4   5   6   7