Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

AKTUALISASI WAWASAN KEBANGSAAN
                 GUNA PENINGKATAN KUALITAS MASYARAKAT DESA

                        DALAM RANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL

                                                      BABI

                                              PENDAHULUAN

  1. Umum
           Nusantara yang merupakan bentangan dari beribu kepulauan di bingkai

 oleh rasa kesatuan dan persatuan dari berbagai macam suku dalam satu
 wawasan kebangsaan Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Secara geografis Indonesia memiliki 17.504 Pulau (bernama 7.870, belum
 bernama 9.634) dengan bentangan luas 80.290 km (P 5.140 km, L 1.949 km)*1
 dimana 2/3 merupakan kelautan 1/3 daratan, merupakan Negara kepulauan yang
 terluas didunia,memiliki nilai strategis yang tinggi sehingga sangat menarik bagi
 Negara negara besar lainnya, selain karena terletak geografis pada posisi silang
 lintasan antar dua benua Asia dan Australia serta dua samudra Pasifik dan
samudera India sehingga merupakan pelintasan laut internasional juga memiliki
sumber kekayaan alam yang melimpah dan belum terkelola secara professional
oleh tehnologi modern. Dari data sensus penduduk terakhir Badan Statistik
Nasional, Indonesia berpenduduk ± 234,2 juta jiwa yang sebagian besar
berdomisili di daerah pedesaan sedangkan jumlah desa pedalaman maupun
pesisir pantai yang tersebar diseluruh Nusantara ada 62.561 desa dengan tingkat
kehidupan yang masih jauh dari standar kecukupan atau tingkat kesejahteraan
yang masih rendah. Dengan kondisi kualitas SDM yang masih rendah itu sangat
rentan dengan pengaruh lingkungan global sehingga dengan kontur tersebut
pada lingkungan masyarakat pedesaan berpotensi adanya kerawanan sosial.
Tata kelola masyarakat pedesaan d ijn d o n e s ia sendiri dalam perjalanan
sejarahnya telah mengalami beberapa kali perubahan yang menyesuaikan
dengan kebijaksanaan pemerintahan pusat saat itu yaitu diera Kerajaan,
masyarakat pedesaan memiliki otoritas sendiri didalam mengatur tata kelola

1Bakorstanal,2009 dan Ceramah KSAL kepada peserta PPRA XLV Lemhannas Rl-,2010
                                                         1
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18