Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
54
g. Sosial Budaya.
Kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia dalam
perkembangannya diwarnai oleh memudarnya rasa dan ikatan
kebangsaan, disorientasi nilai keagamaan, memudarnya kohesi dan
integrasi sosial, serta melemahnya mentalitas positif. Pudarnya ikatan
kebangsaan tersebut ditandai dengan menguatnya primordialisme
dampak dari kebebasan politik yang berlebihan, serta apatisme dan
individualisme akibat globalisasi yang mendorong penetrasi budaya
asing. Kebebasan politik yang berlebihan juga melahirkan egoisme dan
oportunisme politik yang ditunjukkan dengan perilaku mengutamakan
kepentingan pribadi, kelompok dan golongan. Disorientasi nilai agama,
ditandai dengan sikap hidup permisif, materialistik, dan sekuler.
Sedangkan memudarnya kohesi dah integrasi sosial dilihat dari berbagai
tindak kekerasan yang terus terjadi dalam masyarakat, seperti
demonstrasi anarkhis. Melemahnya mentalitas positif, dapat dilihat dari
kecenderungan perilaku instan, tidak disiplin, suka meremehkan
masalah, tidak menghargai mutu, kurang bertanggung jawab, dan
sebagainya. Perkembangan tersebut memang tidak terlepas dari kualitas
pendidikan dan pelayanan kesehatan di Indonesia. Perkembangan inr
sangat berpengaruh terhadap jalannya reformasi birokrasi di Indonesia.
h. Pertahanan Keamanan.
Kondisi dan perkembangan kehidupan di bidang hankam
merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan proses membangun sistem
pemerintahan nasional yang demokratis. Namun kehidupan hankam di
Indonesia diharapkan pada dinamika dan eskalasi tantangan, hambatan,
ancaman dan gangguan baik dari dalam maupun luar negeri yang
semakin cepat, luas dan kompleks. Potensi konflik baik vertikal maupun
horizontal di Indonesia masih cukup tinggK Disamping itu, rasa
nasionalisme dan kesadaran bela negara juga mengalami dinamika yang
dipengaruhi pula oleh nilai-nilai universal seperti demokrasi, hak asasi
manusia, lingkungan hidup, ataupun paham tentang terorisme.
Dinamika kehidupan hankam ini tentu memiliki pengaruh yang besar

