Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

19

             a) Merupakan pendekatan ramah lingkungan yang tidak
                  menyebabkan polusi udara.

            b) Mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) terutama gas
                  C 0 2.

            c) Limbah biomasa tanaman (bahan organik) dapat terurai
                  sehingga dapat meningkatkan penyerapan air dan
                  kesuburan tanah, mengurangi kebutuhan pupuk anorganik.

            d) Mengurangi polusi air yang disebabkan oleh pencucian
                 nutrisi di permukaan tanah.

            e) Penanaman bibit secara langsung pada timbunan limbah
                 organik akan menambah manfaat agronomi (mempunyai
                 nilai total nitrogen, potasium tertukar, kalsium dan
                 magnesium yang lebih tinggi dan kehilangan nutrisi yang
                 lebih lambat).

           f) Pelaksanaannya tidak tergantung pada kondisi cuaca.
           g) Mempunyai periode keterbukaan lahan yang lebih singkat

                 sehingga meminimalisasi dampak run off yang dapat
                 menyebabkan penurunan muka air tanah, subsiden, dan
                polusi.
           h) Pelaksanaan teknik PLTB dalam penanaman kembali
                (replanting) tanaman kelapa sawit dapat menghasilkan
                penerimaan tambahan dari pemanenan secara terus
                menerus sampai kelapa sawit ditebang.
     Dalam implementasinya di lapangan belum semua masyarakat,
    petani dan pengusaha menerapkan secara intensif PLTB.

c. Lahan Gambut
                Tanah gambut terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tanaman

    purba yang mati dan sebagian mengalami perombakan,
    mengandung minimal 12% sampai dengan 18% karbon organik
    dengan ketebalan minimal 50 cm. Secara taksonomi, tanah disebut
    sebagai tanah gambut, histosol atau organosol bila memiliki
    ketebalan lapisan gambut lebih besar atau sama dengan 40 cm,
   12   13   14   15   16   17   18