Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
31
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara saat ini masih banyak oknum
aparatur negara yang tidak memperdulikan rasa keadilan, dan
bahkan terjadi pelanggaran-pelanggaran hukum dan Hak Asasi
Manusia.
3) Sila "Persatuan Indonesia" yang mengandung nilai-nilai
persatuan bangsa dengan makna didalamnya dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a) Kebanggaan dan kecintaan akan bangsa dan negara
(nasionalisme), serta semangat bangsa Indonesia masih
belum terlihat secara utuh, hal ini terbukti masih adanya
kelompok masyarakat dengan teganya memporak porandakan
bangsa ini dengan menciptakan pertentangan dan kerusuhan-
kerusuhan serta konflik di beberapa daerah yang hanya untuk
kepentingan kelompoknya.
b) Pengakuan atas rasa persatuan dan kesatuan wilayah
Indonesia dengan kewajiban membela dan menjunjung tinggi
patriotisme dalam mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, masih belum terwujud dengan
baik. Hal ini masih terlihat adanya arogansi-arogansi yang
bersifat kedaerahan, dan sampai saat ini masih ada sebagian
aparatur negara mempunyai pemikiran dan tindakan yaitu ingin
memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4) Sila "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan" sesuai
dengan nilai kerakyatan dan maknanya dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Kedaulatan yang tertinggi berada ditangan rakyat,
hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran atau akal
sehat untuk persatuan kesatuan bangsa dan kepentingan

