Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

18

            sistem kekuasaan pemerintahan terpusat berusaha untuk
            memperkenalkan perubahan politik dan ekonomi, yang kelihatannya
            menjadi hal yang sangat sulit, terutama dalam menghadapi sabotase
            birokrasi, kekuasaan politik yang korup, oportunisme jangka pendek
            dan tidak adanya penjelasan visi di masa mendatang. Dalam hal ini,
            munculnya ledakan pembangkangan etnis dan agama di berbagai
            wilayah di Nusantara, pergerakan penentangan wilayah,
            ketidakmampuan untuk memberantas korupsi dan rasa pesimis,
            cenderung akan mengklasifikasikan Indonesia ke dalam kategori
            “negara yang morat-marit”. Singkatnya, prediksi selanjutnya adalah
            kemungkinan terjadinya disintegrasi yang mengarah kepada
            perpecahan bangsa”4.

 10. Tinjauan Kepustakaan.

           Selain paradigma nasional, peraturan perundang-undangan dan
 landasan teori, terdapat beberapa referensi yang terkait dengan pokok-
 pokok bahasan dan harus menjadi acuan karena keterkaitan/relevansinya
 sebagai referensi sangat kuat dalam rangka menyusun kebijakan, strategi
 dan upaya. Referensi-referensi dimaksud adalah sebagai berikut:

           a. Paham kebangsaaan menurut lr. Soekamo, bangsa
           Indonesia ialah seluruh manusia yang menurut geopolitik yang telah
          ditentukan oleh Allah SWT, tinggal disatukannya semua pulau-pulau
          Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Jadi dapat dijelaskan disini
          bahwa bangsa Indonesia adalah semua manusia Indonesia yang
          bersatu karena persamaan perangai, perasaan nasib dan tujuan
          serta bertempat tinggal atau mendiami seluruh daerah Nusantara
          (Miftahudin Zuhri, 1985).

          b. Penerapan nilai-nilai Pancasila. Menurut Chainur Arsjid,
         penerapan nilai-nilai Pancasila dalam bidang hukum Pancasila

4 Henk Schulte Nordholt dan Hanneman Samuel, Indonesia in Transition: Rethinking Civil Society,
Region, and Crisis, Pustaka Pelajar, 2004, Yogyakarta, hal 1-2.
   11   12   13   14   15   16   17