Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
Kondisi yang diharapkan dari implementasi pendekatan sosial budaya
dalam pencegahan gerakan separatisme adalah masyarakat Papua dapat
mencapai kehidupan yang baik dan sejahtera dalam bidang ekonomi, terbebas
dari kemiskinan, mengenyam pendidikan yang baik, menikmati pelayanan
kesehatan yang merata, memperoleh tingkat keadilan yang sama,
mendapatkan perlakuan dan pengakuan HAM dan memperoleh stabilitas
keamanan dalam rangka memperkokoh NKRI. Guna mewujudkan kondisi yang
diharakan, maka perlu disusun kebijaksanaan, strategi, dan upaya atau
program aksinya, karena Taskap ini lebih difokuskan pada gerakan
separatisme yang terjadi di Papua dan pencegahannya, maka pada bagian
akhir bab ini dipaparkan konsepsi implementasi pendekatan sosial budaya
dalam menyelesaikan separatisme di Papua.
25. Kebijakan.
una mewujudkan implementasi pendekatan sosial budaya dalam
pencegahan gerakan separatisme di Papua, diperlukan rumusan
kebijakan yang sinergis yaitu “Terwujudnya implementasi pendekatan
sosial budaya, guna pencegahan separatisme melalui peningkatan
pemahaman ideologi Nasional Pancasila, peningkatan pendidikan politik
rakyat, peningkatan taraf kehidupan ekonomi masyarakat, peningkatan
kualitas SDM, peningkatan kualitas dan kuantitas aparat teritorial
(APTER) dalam rangka memperkokoh NKRI”.
Rumusan kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menjawab persoalan
yang dihadapi dalam menghadapi konflik separatisme di Papua. Selanjutnya
kebijakan ini dituangkan dalam rancangan strategi dan upaya yang akan
dijelaskan dalam sub-sub bab bahasan berikut ini.
26. Strategi.
Memperhatikan pada kebijaksanaan implementasi pendekatan sosial
budaya guna pencegahan faham separatisme, diperlukan strategi yang
holistik dan sinergis dengan kebijaksanaan. Strategi yang digerakan adalah
sebagaimana dijelaskan berikut ini, antara lain :
75

