Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

perjuangan tetap menjadi komponen kunci di dalam karakter
 nasional30.

           Ketiga fenomena di atas, yaitu sebuah masyarakat
 Singapura yang karakternya telah berubah oleh adanya
 pendatang baru yang memilih untuk menjadi warga Singapura,
 maka banyak warga Singapura yang masih memiliki ikatan
 emosional yang lebih erat dengan Negara asalnya serta kaum
 muda Singapura yang cenderung meremehkan perjuangan para
 pendahulunya untuk memajukan Singapura merupakan suatu
 hal yang tidak terhindarkan dan dapat dimaklumi. Walaupun
 demikian, Singapura yang aman, sejahtera, dan kondusif harus
 lebih dilihat sebagai rumah, bukan hotel. Bedanya tidak begitu
terlihat namun sangatlah penting. Sebuah hotel dapat
memberikan kenyamanan material tapi tidak memancarkan
ikatan emosional apapun. Tidak seorangpun sepatutnya pulang
ke hotel dan tidak seorangpun selayaknya memperlakukan
rumahnya seperti hotel. Warga Singapura yang mencintai
Singapura akan selalu menjadi warga Singapura di dalam
hatinya, kalaupun mereka memilih untuk bermigrasi, mereka
harus memiliki ikatan emosional dengan negeri asalnya .
Demikian pula sebaliknya, jika seorang warga Singapura
menganggap Singapura hanyalah sebuah hotel saja, ketika
Singapura tidak menguntungkan baginya, dia akan mencari
tempat lain untuk tinggal dan bekerja. Tantangan pemimpin-
pemimpin Singapura adalah bagaimana cara membuat
Singapura lebih dari sekedar hotel yang bagus untuk ditinggali.
Singapura harus menjadi rumah yang layak ditinggali dan
dicintai.

2) Pemimpin-pemimpin yang Kuat dan Kompeten akan

Memperkuat Jiwa Singapura. Meningkatkan                                   standar

kehidupan atau kualitas hidup saja tidaklah cukup. Singapura

30 Pidato oleh Bapak George Yeo, Menteri Keterangan,tanggal 20 Juni 1991

39
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14