Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
16
bangsa-bangsa sem akin menguat. Menghadapi situasi tersebut,
beserta tantangan-tantangan ikutannya, Pancasila perlu tam pil
sebagai Ideologi Terbuka, dalam arti, lebih m engeksplisitkan
waw asannya secara lebih konkrit, sehingga m emiliki kemampuan
yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-m asalah baru, dan
lebih operasional.
Sekurang-kurangnya ada tiga dim ensi yang menunjukkan ciri
khas dalam orientasi Pancasila untuk semakin operasional: (a)
dim ensi teologis, yang menujukkan bahwa dalam m ewujudkan cita-
cita Proklam asi 1945, adalah tergantung pada rahm at Tuhan YM E
dan usaha m anusia, yang dengan dem ikian dim ensi ini menimbulkan
dinam ika dalam kehidupan bangsa; (b) dim ensi etis, yang
m enunjukkan bahwa dalam Pancasila, m artabat manusia
mem punyai kedudukan yang sentral, jadi seluruh proses
pem bangunan harus mewujudkan keadilan m asyarakat daiam
berbagai aspek kehidupannya, manusia pun dituntut untuk
bertanggung jaw ab atas usaha dan pilihan yang ditentukannya; (c)
dim ensi integral-integratif, yang menempatkan manusia tidak secara
individualistis m elainkan dalam konteks strukturnya, atau dilihat
dalam keseluruhan sistem yang m eliputi m asyarakat, dunia, dan
lingkungannya. Pem bangunan diarahkan bukan saja kepada
peningkatan kualitas m anusia, m elainkan juga kepada peningkatan
kualitas stukturnya (Soeijanto Poespowardojo, Prof.Dr. & Prof. Dr.
N. Jenny M .T. Hardjatno, 2008)
Untuk itu dalam rangka mewujudkan tujuan nasional
tersebut, perlu diperhatikan peningkatan kualitas para perencana
pem bangunan dalam menjaga dan m endayagunakan wilayah
nusantara agar tercipta stabilitas nasional yang pada akhirnya dapat
m em perlancar pelaksanaan pembangunan nasional, berlandaskan
nilai-nilai yang ada pada Pancasila. Dalam kaitannya dengan

