Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
30
menunjukkan peningkatan yang cukup pesat dan sebagian besar
berada di Bagian Timur Indonesia. Meskipun demikian,
perkembangan IPM di wilayah timur Indonesia masih relatif tertinggal
dibandingkan wilayah barat Indonesia.29
Kualitas sumber daya manusia juga masih menjadi tantangan
Indonesia. Saat ini sekitar 50 persen tenaga kerja di Indonesia masih
berpendidikan sekolah dasar dan hanya sekitar 8 persen yang
berpendidikan diploma/sarjana. Kualitas sumber daya manusia ini
sangat terkait dengan kualitas sarana pendidikan, kesehatan, dan
akses ke infrastruktur dasar. Indonesia sedang menghadapi
urbanisasi yang sangat cepat. Jika pada tahun 2010 sebanyak 53
persen penduduk Indonesia tinggal di kawasan perkotaan, maka BPS
memprediksi bahwa pada tahun 2025 penduduk di kawasan
perkotaan akan mencapai 65 persen. Masih rendahnya kualitas SDM
dan kompetensi tenaga kerja, yang berimplikasi pada lemahnya daya
saing tenaga kerja Indonesia. Hal ini berdampak pada
termarginalkannya tenaga kerja Indonesia, bahkan untuk merebut
kesempatan kerja di dalam negeri.
Selain itu, rendahnya kualitas SDM ini juga disebabkan oleh
sistem pendidikan dan pelatihan yang lebih berorientasi pada supply
driven sehingga terjadi kesenjangan (gap) dan ketidakcocokan
(mis-match) antara penawaran (supply) dengan permintaan (demand)
yang berdampak pada rendahnya produktivitas dan terjadinya
pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka Indonesia masih relatif
tinggi. Jika tidak ditangani secara bersungguh-sungguh akan menjadi
beban negara dan merupakan sumber konflik. Apalagi pengangguran
terbuka di Indonesia akan semakin didominasi oleh kelompok
pengangguran usia muda dan berpendidikan tinggi.
Beberapa isu terkait ketenagakerjaan yang berpengaruh
terhadap integrasi perekonomian antara lain adalah:30
29 BPS. 2011. Statistik Indonesia. Jakarta.
Iskandar, Muhaimin (Menakertrans). ”Pengelolaan Mobilitas dan Persebaran Penduduk Dalam
Rangka Ketahanan Nasional" Bahan Diskusi PP R A XLVI Lemhannas RI. Jakarta, 2011.

