Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

BAB III
       KONDISI SINERGITAS PEMBANGUNAN ANTARWILAYAH DAN
       IMPLIKASINYA TERHADAP INTEGRASI PEREKONOMIAN DAN

            KETAHANAN NASIONAL SERTA PERMASALAHANNYA

 11. Umum
        Sinergitas pembangunan antarwilayah sebagai hasil sinergi berbagai

 bentuk keterkaitan (linkages), baik keterkaitan antarwilayah (spatial
 linkages atau regional linkages), keterkaitan sektoral (sectoral linkages)
 dan keterkaitan institusional (institutional linkages) adalah upaya untuk
 menciptakan keserasian pembangunan, yang mencakup tiga aspek: (1)
 keserasian pertumbuhan antar wilayah/kawasan yang berorientasi pada
kepentingan bersama pengembangan potensi sumber kekayaan alam; (2)
keserasian kebijakan dan program-program pembangunan sektoral dan
daerah dalam skenario pengembangan antarwilayah, serta (3) keserasian
antar unsur multipihak (stakeholders) dalam dinamika pengembangan
antarwilayah.

        Sinergitas pembangunan antarwilayah saat ini masih belum optimal.
Kemajuan pembangunan di Jawa-Bali dan Sumatera relatif lebih cepat
dibanding wilayah lainnya. Hal ini menyebabkan belum optimalnya
pemanfaatan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif, terutama
pengelolaan sumberdaya agraris dan maritim sebagai basis ekonomi
wilayah dan dasar keunggulan daya saing nasional. Kurangnya sinergitas
pembangunan antarwilayah dapat dilihat dari kondisi yang menyertai
wilayah tersebut meliputi aspek geografi, demografi, sebaran sumber
kekayaan alam serta sebaran sektor dan komoditas unggulan yang
menjadi potensi dari tiap-tiap wilayah. Selain itu, juga dapat dilihat dari
kondisi makro wilayah seperti ideologi, politik, ekonomi, social-budaya,
dan hankam yang berkembang dalam wilayah tersebut.

                                                      25
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16