Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
masyarakat Tionghoa melalui berbagai upaya memiliki implikasi yang luas
dan mencakup seluruh aspek tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Secara umum, pemberdayaan masyarakat Tionghoa mencakup seluruh
gatra yang diuraikan sebagai berikut:
a. Implikasi terhadap gatra ideologi.
Konsensus di antara para pendiri bangsa telah menjadikan
Pancasila sebagai falsafah dan ideologi bangsa. Berbagai perdebatan
untuk mengadopsi berbagai kepentingan kelompok yang beragam
terekam jelas dalam sejarah bangsa. Pemberdayaan masyarakat
Tionghoa merupakan salah satu upaya strategis dalam menanamkan
dan melestarikan falsafah dan ideologi bangsa. Sejak reformasi
bergulir, banyak pihak yang kemudian mempertanyakan kembali
keberadaan Pancasila sebagai falsafah bangsa dan ideologi negara.
Namun 2-3 tahun terakhir ini, kerinduan akan Pancasila kembali
muncul. Fundamentalisme, sukuisme, dan lain sebagainya menjadi
pendorong kerinduan dan kebutuhan publik akan Pancasila. Kondisi
demikian telah mencerminkan bahwa Pancasila sebagai falsafah dan
ideologi tidak terbantahkan dan terbukti mampu mempersatukan
bangsa. Ideologi secara tegas telah menjadi pemandu dan motivator
bagi setiap anggota masyarakat dan juga masyarakat Tionghoa dalam
berperan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Implikasi terhadap gatra politik.
Dalam dekade terakhir peta dan kekuatan politik Indonesia
sejak masa reformasi masih belum menunjukkan sepenuhnya stabil
dan kondusif. Meskipun suksesi kepemimpinan telah berganti secara
periodik dan konstitusional pembangunan sumber daya manusia
belum tergarap secara maksimal. Di tengah krisis multi dimensi, moral
para penyelenggara negara masih menunjukkan kinerja yang buruk.
Konflik kepentingan baik ekonomi dan politik masih mewarnai
perjalanan penyelenggaraan negara saat ini. Kelembagaan politik
nasional belum cukup memberikan keyakinan bagi masyarakat secara

