Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
22
sangat rendah 924.000 barrel per hari dibandingkan kebutuhan minyak
mentah untuk konsumsi dalam negeri sekitar 1,4 juta barrel per hari.
Artinya, untuk menutupi defisit produksi minyak untuk konsumsi dalam
negeri, Indonesia bahkan harus melakukan impor dari negara lain.
Indonesia pada akhirnya harus dikeluarkan dari organisasi OPEC karena
sudah tidak mampu lagi untuk melakukan ekspor minyak tetapi justru
sudah melakukan impor. Masalah kedua adalah gagalnya langkah
antisipatif yang dicanangkan pemerintah dalam menghadapi kenaikan
harga minyak dunia.
c. TASKAP ini akan membahas judul Implementasi Kewaspadaan
Nasional Terhadap Pergerakan Harga Minyak Mentah Dunia Guna
Meningkatkan Kesadaran Politik Masyarakat Dalam Rangka Ketahanan
Nasional.

