Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
24
12. Kondisi Implementasi Kewaspadaan Nasional Terhadap
Pergerakan Harga Minyak Mentah Dunia Saat ini
Untuk membahas sekaligus melihat implementasi Kewaspadaan
Nasional terhadap pergerakan harga minyak mentah dunia saat ini, akan
diuraikan dalam pembahasan berikut.
a. Potensi menurunnya penerimaan APBN
Sektor terbesar penerimaan dalam APBN adalah dari sektor pajak
dan migas. Penerimaan dari sektor Pajak merupakan yang tertinggi
dengan mencatat penerimaan sebesar Rp. 831,7 triliyun pada tahun
2011, yang mengkontribusi 71% dari total penerimaan negara dalam
APBN. Dibandingkan dengan penerimaan pada tahun 2010 sebesar
Rp. 694,4 trilyun, hal ini merupakan keberhasilan dari Pemerintah
melalui Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, dalam
mendorong masyarakat untuk membayar kewajiban pembayaran pajak
kepada negara. Perkembangan Penerimaan Negara dan Belanja
Pemerintah bisa di lihat dalam lampiran tabel 1: Perkembangan
Penerimaan, Belanja Negara dan Defisit/Surplus APBN.
Penerimaan sektor pajak, berasal dari berbagai jenis pajak, seperti
Pajak Penghasilan, PBB dan Pajak Pertambahan Nilai dan lain-lain.
Pada tahun 2011, penerimaan Pajak tercatat sebesar Rp. 831,7 triliun
dimana Rp. 65,2 triliun merupakan pajak penghasilan dari sektor migas,
atau sebesar 7% dari total penerimaan pajak. Perkembangan
penerimaan pajak dapat dilihat dalam lampiran tabel 2: Penerimaan
Negara Dari Sektor Pajak
Namun hal ini tidak terjadi pada sektor migas, yang berpotensi
mengalami penurunan. Berdasarkan Statistical Review of World Energi
20116an data Ditjen Migas 2011, kapasitas produksi minyak mentah di
Indonesia cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tahun
2004 total produksi minyak mentah Indonesia sebesar 400.486 SBM
(dalam Ribu Setara Barel Minyak), tahun 2000 turun pada angka
348.348 SBM, dan tahun 2010 kembali turun pada angka 344 836.000

