Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

19

         yang berlaku dan tidak melanggar budaya bangsa Indonesia yang
         pluralis yang antara satu dengan yang lain berbeda, oleh karena itu
         setiap individu masyarakat Indonesia dituntut harus tetap mampu
         mengedepankan sikap toleransi dan tenggang rasa dalam berperilaku
         positif di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan menjunjung tinggi
         nilai luhur budaya bangsa dengan tetap harus berpijak kepada nilai-nilai
         Pancasila.

         b. Teori Pendidikan UNESCO (PBB). UNESCO menawarkan
         suatu konsep pendidikan yang sifatnya berlanjut terhadap suatu nilai-
         nilai, agar nilai-nilai yang diberikan mampu melekat secara kuat, konsep
         tersebut berupa : how to know (bagaimana memahami), learn how to do
         (belajar bagaimana melakukan), learn how to be (belajar bagaimana
         membiasakan) dan learn how to live together (belajar bagaimana
         menjadi budaya). Dalam implementasi nilai-nilai Pancasila perlu
         dilakukan suatu sosialisasi dengan keteladanan agar bisaa diikuti dan
         dilakukan oleh masyarakat, perlu juga diawasi, diatur, diikat oleh
         perundangan yang bernilai Pancasila12.

         c. Teori Integralistik.
                  Spinoza, Adam Muller dan Hegel mengatakan bahwa :

         “Negara bukan untuk kepentingan individu atau golongan melainkan
         untuk menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai
         persatuan”. Lebih lanjut dikatakan : Negara adalah susunan
         masyarakat yang integral, semua golongan menyatu sebagai
         masyarakat organis, negara tidak memihak pada golongan yang besar
         atau kuat, juga tidak mementingkan kepentingan individu, tetapi menjamin
         keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang tidak
         dapat dipisah-pisahkan". Bangsa Indonesia tidak dapat meniru atau
         menjiplak negara lain, karena tiap negara mempunyai corak sendiri,
         mempunyai kultur sosial (budaya) sendiri, sehingga yang baik bagi
         negara asing belum tentu baik bagi negara Indonesia. Teori Negara

12 A.R Wetik, 2012, Tajar Lemhannas RI. “Pancasila dalam mendukung kualitas SDM
masyarakat Indonesia", makalah pembekalan kepada Peserta PPRA XLVII/2012, halaman -9.
   1   2   3   4   5   6   7   8