Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
28
tulisan itu beliau mengatakan bahwa kekurangan itu bahkan meliputi
kaum mahasiswa. Ibu Meutia berpendapat secara tepat bahwa hal ini
adalah akibat dari pendidikan yang kurang sekali memperhatikan
faktor geografi dalam pembentukan kepribadian anak didik dan
menyarankan agar hal ini secepat mungkin dikoreksi. Anehnya adalah
bahwa justru dalam pendidikan sekolah di masa penjajahan Belanda
para murid sudah cukup dini diberikan kesadaran geografi tanah
airnya. Pada tingkat Sekolah Dasar masa penjajahan Belanda, baik di
Hollands-lnlandsche School (HIS) maupun Europese Lagere School
(ELS), mulai di kelas 3 diajarkan llmu Bumi. Pelajaran llmu Bumi itu
berlanjut hingga tamat HIS dan ELS dan dilanjutkan di Sekolah
Menengah (MULO-AMS dan HBS) sampai selesai. Hal tersebut
mengakibatkan generasi muda sekarang tidak memahami secara
mendalam tentang geografi Negara Indonesia serta konsekuensi logis
yang timbul sebagai akibat dari keadaan geografi yang dimiliki. Ketidak
mengertian tersebut berdampak pada kurangnya pemahaman tentang
konsep Wawasan nusantara baik secara teori maupun
implementasinya secara nyata. Penjelasan simplenya adalah jika
seseorang atau suatu bangsa memahami kondisi geografi di mana dia
tinggal maka dia akan mengetahui potensi maupun ancaman yang
dimilikinya sehingga akan mempunyai konsep maupun cara pandang
terkait posisinya tersebut serta bagaimana mengaplikasikan
konsepnya tersebut guna mempertahankan kelangsungan hidup
bangsanya menuju kejayaan dan pencapaian cita-cita nasional.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa implementasi konsepsi
Wawasan nusantara kepada generasi muda belum berjalan secara
maksimal karena mereka kurang memahami kondisi geografi Negara
Indonesia.
e. Konsep Negara Kebangsaan (Pancasila)
Konsep Negara kebangsaan adalah konsep untuk
menjadikan negara sebagai sarana perjuangan mewujudkan cita-

