Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
56
yang melibatkan negara adidaya dikawasan regional42 TNI
mengangkat konsep geopolitik kedalam konsep pertahanan dan
keamanan nasional (Hamkamnas), antara lain, dengan pengertian,
"...memanfaatkan konstelasi geografi Indonesia, yang memerlukan
keserasian antara Wawasan Bahari, Wawasan Dirgantara, dan
W awasan Benua sebagai pengejawantahan segala dorongan-
dorongan (motifes) dan rangsangan-rangsangan (driver) didalam
usaha mencapai aspirasi-aspirasi serta tujuan-tujuan negara
Indonesia.43 Konsep tersebut dinamakan Wawasan Nusantara, yaitu
wawasan konsepsional dari wawasan Hamkamnas dalam konsep
negara kepulauan.
Konsep negara kepulauan memberikan inspirasi dan dorongan
untuk menyatukan seluruh wilayah nasional Indonesia yang terdiri dari
daratan, lautan dan ruang udara di atasnya, sedangkan konsep
penyerasian wawasan-wawasan berdasarkan kemitraan dalam
W awasan Nusantara menurut Hankamnas merupakan konsep
pemanfaatan negara kepulauan tersebut. Keterkaitan tampak lebih
jelas pada penjelasan Mochtar Kusumaatmadja (1977) "Jadi, untuk
menyimpulkan bahwa konsep negara kepulauan adalah konsep
kewilayahan negara kepulauan, dalam hal Indonesia, itu namanya
negara Nusantara.”44
Dengan demikian pemahaman generasi muda terhadap
konsepsi geopolitik harus sejalan dengan pemahaman para founding
fathers, sehingga para pemuda akan memelopori dan mengawal
dalam penegakan supremasi hukum (rule of law) diseluruh kawasan
nusantara dengan bersumber pada Pancasila dan komitmen pada
lingkungan hidup (commitment to environmental protection) untuk
menjaga kelangsungan Sumber Kekayaan Alam (SKA) yang tergelar
diseluruh wilayah nusantara. Dengan pemahaman tersebut dapat
42 Doni Pati Jalal dalam Indria Samego, 2001. Sistem Pertahanan dan Kemanan Negara
Analisis Potensi dan Problem.
43 Cadek 1967, Mankamnas dan Perjuangan TNI dalam Lemhanas 2009. Geopolitik dan
Wawasan Nusantara
44 Lemhanas 2012, Geopolitik dan Wawasan Nusantara.

